Zeni TNI AD Kerahkan Dua Tim ke Cikande Tangani Area Terkontaminasi Radiasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Okt 2025, 12:40
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat (Kapusziad) Mayor Jenderal TNI Budi Hariswanto (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan di Markas Pusziad, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat (Kapusziad) Mayor Jenderal TNI Budi Hariswanto (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan di Markas Pusziad, Jakarta, Rabu (15/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Zeni Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menurunkan dua tim ke kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten, untuk membantu penanganan area yang terkontaminasi radiasi zat radioaktif Cesium-137.

Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat (Kapusziad) Mayor Jenderal TNI Budi Hariswanto mengatakan, setiap tim terdiri dari 22 personel, sehingga total ada 44 anggota yang diterjunkan.

“Saat ini personel tersebut sedang bekerja di Cikande,” ujar Budi saat diwawancarai di Markas Pusziad, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, kedua tim tersebut berasal dari Satuan Detasemen Zeni Nuklir, Biologi, dan Kimia, yang diturunkan atas permintaan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

“Kita memiliki personel yang memiliki kemampuan itu dan didukung oleh alat peralatan yang sudah disiapkan yang sudah diberikan oleh bangsa dan negara,” tutur Kapusziad.

Baca Juga: TNI AD Apresiasi Prajurit yang Gagalkan Aksi Pencurian di Jakarta Barat

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol menargetkan proses dekontaminasi Cesium-137 (Cs-137) di kawasan industri Cikande selesai pada Desember 2025, termasuk di area pabrik dan industri yang teridentifikasi terdampak.

“Tugas kita bukan hanya mengatasi kontaminasi fisik, tetapi juga membangun fondasi regulasi yang kuat agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” kata Hanif usai apel kesiapsiagaan di Mako Polsek Cikande, Serang, Senin, 13 Oktober 2025.

Hanif, yang juga menjabat Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137, menjelaskan bahwa satgas telah melakukan tindakan dekontaminasi di sepuluh titik utama yang terdeteksi. Target penyelesaiannya dilakukan secara bertahap dalam waktu satu bulan, dengan tetap memastikan kondisi lingkungan tetap aman dan terkendali.

Selain itu, penegakan hukum terus berjalan untuk menelusuri sumber radiasi yang diduga berasal dari limbah Cs-137 yang tidak semestinya berada di lingkungan masyarakat. Pemerintah juga mendukung langkah aparat penegak hukum dalam menelusuri dua kemungkinan sumber kontaminasi, yakni dari importasi scrap besi dan baja, serta potensi kebocoran limbah penggunaan Cs-137 di sektor komersial.

Pengawasan terhadap potensi bahaya radiasi dari sumber radionuklida akan diperketat melalui revisi sejumlah kebijakan terkait.

“Pemerintah telah menghentikan sementara rekomendasi impor scrap besi dan baja dari luar negeri hingga seluruh pihak terkait mampu memastikan sistem pengawasan dan fasilitas keamanan berjalan maksimal,” ujar Hanif.

Baca Juga: Geger! Mayat Pria Bersimbah Darah Ditemukan di Kamar Mandi ITC Fatmawati

(Sumber: Antara)

x|close