Kata Mensesneg soal Renovasi Pondok Pesantren Pakai APBN
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 19:55
Muhammad Fikri
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/10/2025). (ANTARA)
Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan pemerintah tengah mengkaji kemungkinan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung renovasi pondok pesantren (ponpes). Kajian ini dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara dan status lembaga yang layak menerima bantuan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah masih mengkaji kemungkinan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung renovasi bangunan pondok pesantren (ponpes), dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara.
“Tentu kita melihat kemampuan dari keuangan negara ya, dalam hal ini APBN, manakala yang berkenaan dengan proses-proses pembangunan itu akan dibebankan kepada APBN,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, pemerintah akan terlebih dahulu melakukan penghitungan dan inventarisasi bersama untuk menentukan pondok pesantren yang berpotensi menerima dukungan anggaran tersebut.
Menurut Prasetyo, proses penghitungan itu akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di bawah Kementerian Agama yang pembentukannya telah disetujui Presiden Prabowo Subianto.
“Nanti dengan dibentuknya Ditjen Pondok Pesantren nanti akan coba kita hitung bersama-sama dan kita inventarisasi bersama-sama mana yang secara status itu memungkinkan,” katanya.
Menjawab pertanyaan apakah renovasi akan dilakukan kepada seluruh pesantren atau hanya pesantren tertentu, Prasetyo menyebut hal tersebut masih dalam tahap penghitungan.
“Justru itu yang sedang nanti kita identifikasi, kita verifikasi, kita lihat datanya,” ujarnya.
Selain itu, Prasetyo menambahkan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum mulai melaksanakan program pelatihan bagi para santri di berbagai pondok pesantren agar memiliki pengetahuan dasar di bidang bangunan, konstruksi, dan teknik sipil.
Pelatihan tersebut diharapkan dapat membuat para santri berperan aktif dalam pembangunan maupun renovasi fasilitas di lingkungan pesantren masing-masing.
“Harapannya ketika ada proses-proses pembangunan di setiap pondok pesantren masing-masing, ada beberapa santri yang memiliki keilmuan dalam hal pendirian bangunan-bangunan,” kata Mensesneg.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan pemerintah perlu membantu pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny yang ambruk dengan menggunakan APBN.
Menurut Cak Imin, penggunaan anggaran negara diperlukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman dalam proses belajar mengajar di lingkungan pesantren.