Kemenpar dan Pemda Awasi Proyek Lift Kaca di Nusa Penida, Ini Tujuannya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2025, 14:54
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Sejumlah wisatawan mancanegara tiba di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa 22 Oktober 2025 (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna) Arsip foto - Sejumlah wisatawan mancanegara tiba di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa 22 Oktober 2025 (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Daerah Bali terus memantau pelaksanaan proyek pembangunan lift kaca di kawasan wisata Nusa Penida, Bali. Pemantauan dilakukan untuk memastikan proyek tersebut berjalan sesuai regulasi yang berlaku serta tetap menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses pembangunan hingga selesai bersama instansi terkait di tingkat provinsi dan kabupaten.

Kemenpar akan turut mengawal proses pembangunan lift ini bersama Dinas Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, dan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang berlaku dan menjaga serta memperhatikan kondisi lingkungan yang ada,” ujar Hariyanto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, pengawasan proyek tersebut telah dilakukan sejak tahap perencanaan pada tahun 2023. Menurutnya, setiap tahapan pembangunan harus mematuhi peraturan yang berlaku serta memperhatikan prinsip keberlanjutan, keselamatan, kebersihan, dan kondisi lingkungan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Gen Z dan Milenial Didorong Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Pariwisata Dunia

Kemenpar mencatat bahwa Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung memandang keberadaan lift kaca ini berpotensi menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan serta memperpanjang rata-rata lama tinggal wisatawan di Nusa Penida.

Namun demikian, pemerintah menegaskan bahwa setiap pengembangan destinasi pariwisata harus tetap mengedepankan pelestarian alam dan keaslian daya tarik wisata demi mendukung pariwisata berkelanjutan. Prinsip ini sejalan dengan visi Kemenpar yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.

Pedoman tersebut bertujuan agar pembangunan pariwisata tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada upaya menjaga keindahan alam, warisan budaya, serta keselamatan dan kenyamanan wisatawan.

“Kemenpar juga mengimbau pengembang lift untuk menerapkan standar konstruksi hijau selama proses konstruksi, dan ke depannya dapat memanfaatkan teknologi yang menggunakan sumber energi terbarukan supaya bisa meminimalisir dampak akan pemanasan global,” kata Hariyanto.

Ia menegaskan bahwa seluruh kegiatan di sektor pariwisata harus dilandasi prinsip keberlanjutan dan nilai-nilai budaya lokal. Menurutnya, hal ini penting agar proses pembangunan tidak mengikis identitas budaya maupun keaslian daya tarik wisata di daerah tersebut.

Baca Juga: Wamendagri Bima Arya Dorong Diferensiasi Ekonomi Kreatif dan City Branding untuk Majukan Pariwisata Nasional

Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal juga menjadi perhatian utama. Hariyanto berharap warga sekitar dapat berpartisipasi dalam tahap perencanaan dan operasional, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata sekaligus menjaga kearifan lokal.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa hingga kini, pembangunan lift kaca tersebut belum menimbulkan dampak negatif terhadap arus kunjungan wisatawan ke Nusa Penida. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2023 mencapai 714.335 orang, dan meningkat menjadi 1.108.791 kunjungan pada tahun 2024.

“Harapan ke depan, kunjungan wisatawan akan tetap ramai meskipun pembangunan lift ini terus berlanjut. Optimisme ini di antaranya didukung oleh prestasi Nusa Penida di level global sebagai pantai terbaik di dunia, seperti dari Tripadvisor tahun 2024 dan Trip Best 2025 Global Water Fun Attraction dari Trip.com,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Klungkung menargetkan kunjungan wisatawan dapat mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2025, seiring dengan peningkatan popularitas destinasi tersebut.

“Selain itu, dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai sekitar 3000–6000 per hari, Pemerintah Kabupaten Klungkung optimis target kunjungan wisatawan sebesar 1,5 juta dapat tercapai pada tahun 2025,” tambahnya.

Sebelumnya, proyek pembangunan lift kaca di kawasan wisata Pantai Kelingking, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida, sempat menjadi perbincangan publik setelah viral di media sosial pada Selasa 28 Oktober 2025. Proyek dengan ketinggian sekitar 182 meter dan jembatan sepanjang 64 meter itu dinilai sebagian masyarakat menutupi sebagian panorama pantai yang menjadi ikon kawasan tersebut.

Beberapa warga Klungkung menyampaikan kekhawatiran bahwa keberadaan lift justru mengurangi daya tarik alami Pantai Kelingking yang dikenal karena keasrian dan keindahan pemandangannya dari tebing.

(Sumber : Antara)

x|close