Terungkap AS Tak Miliki Sistem Pertahanan yang Mampu Tangkis Rudal Baru Rusia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Nov 2025, 06:35
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Rudal balistik. Ilustrasi Rudal balistik. (ANTARA/Anadolu)

Ntvnews.id, Moskow - Mantan perwira intelijen Korps Marinir Amerika Serikat, Scott Ritter, menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki sistem pertahanan rudal yang dapat menghadang rudal jelajah terbaru milik Rusia, Burevestnik.

“Untuk AS bisa mempertahankan diri dari Burevestnik, kami harus membangun sistem pertahanan rudal yang sama sekali berbeda, yang mampu melindungi wilayah Amerika 360 derajat," katanya kepada RIA Novosti, sebagaimana dikutip dari Sputnik, Senin 3 November 2025.

Ritter menegaskan bahwa saat ini AS belum memiliki sistem pertahanan semacam itu dan juga tidak memiliki kemampuan finansial untuk membangunnya. Ia menambahkan, rudal Burevestnik memiliki kemampuan bermanuver di udara, membuatnya sangat sulit dijangkau oleh sistem pertahanan rudal konvensional.

Baca Juga: Pentagon Siap Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Tunggu Persetujuan Trump

Selain itu, Ritter menyoroti bahwa kendaraan bawah laut tanpa awak Poseidon juga hampir mustahil untuk diintersep. Menurutnya, kemajuan teknologi militer Rusia tersebut semakin melemahkan pondasi sistem pertahanan rudal Amerika yang dikenal dengan Golden Dome.

Sebelumnya, pada 26 Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keberhasilan uji coba rudal Burevestnik.

Baca Juga: Korsel Gelar Rapat Darurat Usai Korea Utara Luncurkan Rudal ke Laut Jepang

Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, menjelaskan bahwa dalam uji terbang tersebut, rudal yang dijuluki Putin sebagai “senjata unik” itu berhasil menempuh jarak sejauh 14.000 kilometer.

Beberapa hari kemudian, Presiden Putin kembali mengumumkan keberhasilan uji coba kendaraan bawah laut tanpa awak Poseidon. Ia menjelaskan bahwa kendaraan tersebut dapat dilengkapi dengan senjata konvensional maupun nuklir, sehingga mampu menyerang berbagai target strategis seperti gugus kapal induk, benteng pantai, hingga infrastruktur penting lainnya.

x|close