Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan bahwa Indonesia masih mempertimbangkan keputusan terkait pengiriman tim pengamat untuk pemilihan umum di Myanmar yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2025.
“Kita belum memutuskan, tapi saya juga menyampaikan bahwa kita ingin ada suatu proses pemilu yang inklusif. Namun, keputusan sepenuhnya ada pada pihak Myanmar,” ujar Sugiono di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.
Pernyataan ini muncul setelah Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn menegaskan bahwa organisasi kawasan tersebut tidak akan mengirimkan pengamat resmi untuk pemilu Myanmar yang akan digelar pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Menlu Sugiono: Kejahatan Transnasional Jadi Isu Utama dalam KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur
Namun, Kao Kim Hourn menambahkan bahwa negara-negara anggota ASEAN diperbolehkan untuk mengirimkan tim pengamat secara bilateral.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 di Malaysia, Kepala Delegasi Myanmar menjelaskan bahwa pemerintahnya tengah berupaya menciptakan perdamaian dan stabilitas nasional, menghentikan kekerasan, serta mendorong pembangunan yang inklusif di seluruh negeri.
Baca Juga: Soal Atlet Israel di Kejuaraan Senam 2025, Menlu Sugiono: Tak Ada Permintaan Izin ke Kemenlu
Myanmar juga menegaskan bahwa pemilu mendatang akan menjadi langkah penting menuju sistem demokrasi multipartai yang sejati, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi dan menjaga kepentingan rakyatnya.
Pemilihan umum (Pemilu) di Myanmar dijadwalkan berlangsung pada 28 Desember 2025 sebagai tahap pertama, sementara tahap kedua direncanakan pada Januari 2026.
Pemilu tersebut akan menjadi yang pertama sejak militer menggulingkan pemerintahan sipil Myanmar dalam kudeta pada Februari 2021, menandai momen penting dalam perjalanan politik negara itu menuju pemulihan demokrasi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono ditemui usai pertemuan bilateral dengan Menlu Belanda David van Weel di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Kamis 9 Oktober 2025. /ANTARA/Nabil Ihsan. (Antara)