Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memiliki peran besar dalam memperkuat demokrasi di Indonesia.
“Subkultur pesantren telah memberi makna dan warna. Demokrasi, kalau tidak ada Gus Dur, tidak kuat di tanah air. Demokrasi tidak akan bisa dimaknai sebagai jalan kemajuan, kalau tidak ada rujukan khazanah ilmu-ilmu pesantren,” kata Cak Imin dalam penutupan Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2025 di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu, 9 November 2025.
Dalam sambutannya, Cak Imin menyoroti kontribusi besar pesantren terhadap pembangunan bangsa. Ia menilai pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga institusi yang menjaga semangat keilmuan dan pengabdian, serta berperan penting dalam proses rekayasa sosial di masyarakat.
Baca Juga: Wapres Gibran Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
Baca Juga: Survei KedaiKOPI: 80% Publik Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
“Rekayasa sosial menunjukkan bahwa pesantren memiliki peran yang tidak kecil, amat sangat besar bagi membangun kultur dan budaya,” ujarnya.
Menurut Cak Imin, nilai-nilai pesantren telah memberikan warna tersendiri dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Ia meyakini bahwa tanpa khazanah keilmuan dari pesantren, demokrasi tidak akan dapat dimaknai sebagai jalan menuju kemajuan.
Lebih jauh, ia juga menyinggung kualitas pelaksanaan demokrasi saat ini dan mengingatkan para santri sebagai calon ulama masa depan agar tetap menjaga agar demokrasi membawa manfaat bagi masyarakat.
(Sumber: Antara)
Tangkapan layar - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berpidato saat penutupan Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2025 di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu, 9 November 2025. ANTARA/Fath Putra Mulya. (Antara)