A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Istana Sebut Prabowo Sedang Pertimbangkan Batasi Game Online, Contohnya PUBG - Ntvnews.id

Istana Sebut Prabowo Sedang Pertimbangkan Batasi Game Online, Contohnya PUBG

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Nov 2025, 22:14
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto berencana untuk membatasi game online di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai upaya pemerintah untuk melindungi anak-anak dari potensi pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh permainan daring tersebut.

"Kita juga masih harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh-pengaruh dari game online,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di kediaman Presiden Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Jakarta, Minggu, 9 November 2025 malam.

Prasetyo menjelaskan, banyak konten dalam game online yang dinilai tidak sesuai untuk anak-anak karena berpotensi mempengaruhi karakter dan pola pikir generasi muda. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan menelaah lebih lanjut jenis-jenis permainan yang dianggap memberikan dampak negatif.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-7, PUBG Rilis Versi Terbaru Golden Dynasty

"Misalnya contoh, PUBG,” ujar Prasetyo ketika ditanya mengenai genre game yang dimaksud, merujuk pada PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), salah satu game bertema pertempuran yang populer di kalangan anak muda.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi <b>(Istimewa)</b> Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (Istimewa)

Menurut Prasetyo, kekhawatiran itu muncul karena beberapa permainan menampilkan unsur kekerasan dan penggunaan senjata yang dapat dengan mudah dipelajari oleh anak-anak.

Baca Juga: Indra Ingin Lawan Kuat dalam FIFA Match Day untuk Persiapan SEA Games

"Juga mudah sekali untuk dipelajari, lebih berbahaya lagi. Ini kan secara psikologis, terbiasa yang melakukan yang namanya kekerasan itu sebagai sesuatu yang mungkin menjadi biasa saja,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kebiasaan bermain game dengan konten kekerasan secara terus-menerus dikhawatirkan dapat membentuk persepsi keliru pada anak-anak terhadap tindakan agresif. Karena itu, pemerintah akan meninjau kebijakan pembatasan sekaligus mencari solusi edukatif agar anak-anak dapat berinteraksi dengan teknologi secara sehat dan produktif.

x|close