Ntvnews.id, Kutai Barat - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil menemukan tujuh korban meninggal dunia dalam kecelakaan kapal feri yang tenggelam di Sungai Mahakam, tepatnya di wilayah Ujoh Halang, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
“Berdasarkan data yang kami himpun, feri ini mengangkut 28 penumpang. Dari jumlah tersebut terdapat 20 orang selamat, tujuh orang ditemukan meninggal, dan satu orang masih dalam pencarian,” ujar Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, di Kutai Barat, Rabu malam, 12 November 2025.
Operasi pencarian dilakukan setelah laporan kecelakaan kapal diterima oleh pihak SAR. Kapal tersebut diduga mengalami kelebihan muatan hingga akhirnya tenggelam pada Senin 10 November 2025 malam.
Menindaklanjuti laporan itu, SAR Balikpapan segera memberangkatkan Tim Search and Rescue Unit (SRU) dari Balikpapan pada Selasa 11 November 2025 pukul 00.35 Wita, dan tim tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 12.35 Wita.
Pada hari kedua pencarian, Rabu pagi, tim SAR gabungan kembali melakukan operasi mulai pukul 07.00 Wita. Metode pencarian dilakukan melalui penyisiran di permukaan sungai, pengamatan di sekitar lokasi kapal tenggelam, serta penyelaman oleh tim khusus yang terdiri dari personel Basarnas dan Brimob Pas Pelopor 2.
“Hasil pencarian hari kedua, tim berhasil mengevakuasi tujuh korban. Mereka ditemukan dalam kondisi meninggal. Korban pertama atas nama Marselus Bouk alias Cello (24) ditemukan pukul 06.00 Wita pada koordinat 0°3'31.60"S 115°36'56.30"E dengan jarak 3,69 km dari titik kejadian,” katanya.
Baca Juga: Kapal Tenggelam di Perairan Gresik, 7 Penumpang Berhasil Selamat
Endrow menambahkan, setelah korban pertama ditemukan, tim kembali menemukan enam korban lainnya di titik berbeda dengan jarak antara 100 meter hingga 13 kilometer dari lokasi awal tenggelamnya kapal. Korban-korban tersebut masing-masing bernama Anci Anwar (50), Dedy (30), Yanto (40), Ilham (27), Asmanu/Bogel (55), dan Ira (24).
“Upaya penyelaman untuk meninjau badan kapal sempat dilakukan pada pukul 15.00 Wita tadi, namun kegiatan tersebut dihentikan karena kondisi arus yang sangat deras sehingga membahayakan bagi penyelam,”
kata Endrow.
Meskipun proses penyelaman dihentikan sementara, tim SAR gabungan tetap melanjutkan pencarian dengan metode penyisiran di permukaan sungai hingga menjelang sore hari. Sekitar pukul 17.30 Wita, tim melakukan evaluasi dan istirahat sejenak sebelum melanjutkan operasi lanjutan.
Operasi penyelamatan ini melibatkan berbagai unsur, di antaranya Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan, Polres Kutai Barat, Brimob Kompi 2, Polairud Res Kutai Barat, BPBD Provinsi Kaltim dan Kutai Barat, Dinas Perhubungan, TNI, tenaga medis, serta masyarakat setempat.
“Berbagai peralatan digunakan dalam operasi ini, seperti rubber boat, speedboat, drone thermal, dan peralatan selam. Meski terkendala arus deras dan kondisi cuaca berawan, seluruh unsur SAR tetap berkomitmen melanjutkan pencarian,”
ujarnya.
(Sumber: Antara)
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi korban akibat feri tenggelam di Ujoh Halang, Kutai Barat, Kaltim, Rabu (12/11). ANTARA/ HO- KPP Balikpapan (Antara)