Bank Mandiri Catat Fee Based Income Digital Tembus Rp5,48 Triliun hingga September 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Nov 2025, 15:18
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Nasabah melintas di depan logo produk Kopra ny Mandiri. (ANTARA/HO-Bank Mandiri) Ilustrasi - Nasabah melintas di depan logo produk Kopra ny Mandiri. (ANTARA/HO-Bank Mandiri) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melaporkan bahwa pendapatan berbasis komisi (fee based income) dari layanan digital secara bank only mencapai Rp5,48 triliun hingga akhir September 2025. Capaian tersebut meningkat 13,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan Rp4,84 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 14 November 2025, menyebutkan bahwa lonjakan tersebut tidak terlepas dari integrasi inovasi digital serta penguatan ekosistem finansial yang fokus pada kemudahan layanan dan keberlanjutan.

“Pertumbuhan pendapatan digital ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital Bank Mandiri,” ujar Ashidiq.

Ia menjelaskan bahwa berbagai platform digital seperti Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri tidak hanya menghadirkan kemudahan transaksi, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi nasabah, mendukung pelaku usaha, dan mendorong inklusi ekonomi nasional.

Hingga September 2025, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri di segmen ritel naik 26,5 persen yoy menjadi lebih dari 34,5 juta pengguna. Aplikasi tersebut mencatat 4,54 miliar transaksi atau tumbuh 27,9 persen yoy, dengan nilai transaksi mencapai Rp4.257 triliun, meningkat 10,4 persen yoy.

Baca Juga: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri, Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial bagi 60.000 Masyarakat Indonesia

Livin’ juga berkontribusi signifikan dalam penambahan nasabah baru, di mana lebih dari 91 persen pembukaan rekening kini dilakukan secara digital melalui aplikasi tersebut.

Selain itu, Bank Mandiri terus memperluas dukungan bagi pelaku usaha melalui Livin’ Merchant, yang kini diadopsi sekitar 3 juta merchant, meningkat 35 persen yoy. Platform ini membantu UMKM mencatat dan memproses transaksi secara real-time, meningkatkan efisiensi serta memperluas akses pasar melalui ekosistem digital terintegrasi.

“Livin’ Merchant kami hadirkan sebagai solusi digital yang memperkuat daya saing pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan sistem pembayaran dan pencatatan transaksi yang terintegrasi, kami ingin memastikan UMKM dapat tumbuh secara produktif dan berkelanjutan,” tutur Ashidiq.

Di segmen korporasi, platform Kopra by Mandiri juga mencatat performa positif dengan nilai transaksi sebesar Rp25.980 triliun atau naik 21,5 persen yoy, sementara volume transaksi mencapai 1,45 miliar atau meningkat 18,7 persen yoy.

Dengan semakin kuatnya ekosistem digital, saldo giro korporasi bank only meningkat menjadi Rp564,5 triliun. Bank Mandiri menilai kenaikan tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan pelaku usaha terhadap inovasi digital yang terus dikembangkan perseroan.

Adapun transformasi digital yang berkelanjutan turut menunjang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank only Bank Mandiri yang mencapai Rp1.487 triliun hingga akhir kuartal III 2025, tumbuh 12,3 persen yoy. Dari total tersebut, dana murah (CASA) masih mendominasi dengan porsi 73,1 persen, menandakan efektivitas digitalisasi dalam menekan biaya dana serta menjaga likuiditas.

Ashidiq menegaskan bahwa digitalisasi kini menjadi poros utama dalam strategi ekspansi Bank Mandiri.

“Kami berkomitmen menghadirkan layanan komprehensif bagi nasabah, memperkuat ekonomi kerakyatan, serta menjadi bagian dari sinergi besar untuk mewujudkan Asta Cita Pemerintah dalam membangun ekonomi inklusif dan berdaya saing,” tutupnya. 

(Sumber: Antara)

x|close