Ntvnews.id, Jakarta - Insiden mengejutkan terjadi di ajang Comic Frontier atau Comifuro ke-21 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, pada Sabtu-Minggu, 15-16 November 2025.
Seorang pengunjung yang mengenakan cosplay meniru pelaku teror di SMAN 72 Jakarta pekan lalu menjadi sorotan warganet di X (sebelumnya Twitter).
Cosplayer tersebut terlihat mengenakan kaos bertuliskan “Natural Selection” dan membawa replika senjata yang menyerupai senjata FN milik pelaku.
Tak hanya itu, kalimat-kalimat yang sama seperti milik pelaku pun ditampilkan, sehingga tampilan cosplay ini dianggap meniru secara keseluruhan insiden tragis yang baru terjadi.
Baca Juga: Putra Legenda Sepakbola Prancis Zinedine Zidane, Luca Zidane Umroh
Tindakan ini memicu gelombang kecaman dari warganet. Banyak yang menyoroti perilaku pengunjung lain yang berfoto bersama cosplayer tersebut dan membagikannya di media sosial. Mereka menilai aksi itu tidak sensitif dan tidak berempati terhadap para siswa serta pihak sekolah yang menjadi korban.
Selain cosplay yang kontroversial tersebut, warganet juga menyoroti kehadiran pengunjung dengan atribut Nazi dan bahkan organisasi neo-fasis serta nasionalis kulit putih dari Amerika, Patriot Front, di acara ini. Hal ini semakin menambah kekhawatiran masyarakat terkait konten yang ditampilkan dalam festival budaya pop yang seharusnya bersifat hiburan.
Comifuro 21 sendiri dikenal sebagai ajang berkumpulnya para penggemar budaya Jepang dan kreator independen. Acara ini menampilkan beragam karya seperti ilustrasi, manga, novel, dan produk kreatif lainnya.
Baca Juga: Penumpang Sebut Ada Bom di Koper Istrinya, Pesawat Mendarat Darurat
Selain pasar doujin, Comifuro juga menghadirkan parade cosplay, booth perusahaan, penampilan musik, hingga sesi talkshow yang membahas perkembangan industri kreatif, khususnya komik dan animasi lokal, seperti dilansir dari Ticket2u.
Meskipun ajang ini bertujuan untuk merayakan kreativitas dan budaya pop, insiden cosplay yang meniru pelaku teror menjadi pengingat bahwa kebebasan berekspresi harus tetap memperhatikan sensitivitas sosial, terutama terhadap korban tragedi yang baru saja terjadi.
Cosplayer Pakai Kostum Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta (Instagram)