RS Polri Tak Kesulitan Identifikasi Jasad Korban Tewas Kebakaran Ruko Terra Drone

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Des 2025, 15:48
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Konferensi pers terkait kasus kebakaran rumah toko (ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang digelar di Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) RS Bhayangkara tingkat I Pusdokkes Polri, Rabu 10 Desember 2025. ANTARA/Ilham Kausar. Konferensi pers terkait kasus kebakaran rumah toko (ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang digelar di Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) RS Bhayangkara tingkat I Pusdokkes Polri, Rabu 10 Desember 2025. ANTARA/Ilham Kausar. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 22 orang tewas akibat kebakaran ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025. Seluruh jenazah korban meninggal dunia, saat ini dalam proses identifikasi di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Menurut Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama, sejauh ini pihaknya tak kesulitan dalam mengidentifikasi jasad korban tewas.

"Rekan-rekan sudah bisa membayangkan ya korban 22 , tadi malam 2 sekarang 7 artinya relatif mudah untuk mengidentifikasi," ujarnya dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 10 Desember 2025.

Tim identifikasi, kata dia saat ini terus bekerja secara cepat. Itu dilakukan agar jenazah tak keburu rusak.

"Karena dari sidik jari kemudian tanda-tanda medis yang masih bisa kita lihat dengan lebih jelas itu akan mempercepat," kata Nyoman. 

Adapun jumlah orang yang dilibatkan untuk mengidentifikasi jenazah cukup banyak. Mereka terbagi dalam beberapa tim. Selain itu, pihak di luar kepolisian juga dilibatkan.

"Dan ini tim sudah sampai maksimal sudah disiapkan oleh Bapak Karumkit dan tim dan DVI itu mulai dari pengumpulan data antem-mortem itu berapa tim itu? Mungkin 7-8 tim itu di antem-mortem untuk mempercepat itu berikut juga tim yang di post mortem," tuturnya.

"Itu kita sebagaimana yang disampaikan tadi, Itu melibatkan berapa institusi? Sampai UI pun. Semuanya turun. Kita bisa secara cepat untuk mengidentifikasi. Mumpung masih cukup mudah untuk melaksanakannya," lanjut Nyoman.

Identifikasi melalui sidik jari korban kini tengah dikebut, agar jenazah tidak keburu rusak. Walau demikian, apabila sidik jari tak bisa, identifikasi dilakukan melalui gigi dan DNA korban.

"Nah begitu sidik jarinya melepuh dan kemudian lepas. Ini rekan-rekan punya sidik jari kulitnya ini ya. Nah itulah kesulitan saat ini. Saya kira itu," jelasnya.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono menambahkan, sudah 20 jenazah korban tewas yang pihaknya periksa. Sehingga, tersisa dua jasad korban lagi.

Ia pun berharap proses identifikasi bisa cepat dilakukan, agar jasad bisa segera dikembalikan ke keluarga dan dimakamkan.

"Di saat ini kita siang ini kita sudah meriksa mayat itu 20 jenazah. Ini tinggal 2. Ini rekonsiliasi ini adalah pemeriksaan tadi malam dan pemeriksaan tadi pagi. Sudah kita identifikasi sebenarnya 7 itu. Pemeriksaan tadi pagi sampai siang ini sudah ada lagi tambahan," ujarnya.

"Tinggal 2 saja. Pada saat kita bergeser kesini tinggal 2 jenazah. Insyaallah nanti sore mungkin kita rekonsiliasi lagi," sambung Prima.

x|close