A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Bantuan 30 Ton Beras dari UEA untuk Korban Banjir Medan Dikembalikan - Ntvnews.id

Bantuan 30 Ton Beras dari UEA untuk Korban Banjir Medan Dikembalikan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Des 2025, 08:44
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Banjir Besar Lumpuhkan Kota Medan, Sejumlah Rumah Terbawa Arus Banjir Besar Lumpuhkan Kota Medan, Sejumlah Rumah Terbawa Arus (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Kota Medan mengembalikan bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras yang sebelumnya dikirim oleh Uni Emirat Arab (UEA) untuk membantu korban banjir di wilayah tersebut. Keputusan pengembalian bantuan itu diambil setelah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak di tingkat pusat.

Wali Kota Medan Rico Waas membenarkan pengembalian bantuan tersebut. Saat dimintai keterangan oleh wartawan pada Kamis, 18 Desember 2025, ia menegaskan bahwa bantuan dari negara sahabat itu tidak dapat diterima oleh Pemerintah Kota Medan.

"Kami kembalikan kepada Uni Emirat Arab," kata Rico saat ditanya wartawan.

Rico menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena hingga saat ini belum ada keputusan dari Pemerintah Pusat terkait penerimaan bantuan dari pihak luar atau asing untuk penanganan bencana banjir di Medan. Oleh karena itu, pemerintah daerah memilih untuk tidak menerima bantuan tersebut.

Baca Juga: Gekrafs Galang Donasi Rp1 Milyar Lebih untuk Korban Banjir dan Longsor Sumatera

"Jadi, kami kembalikan, kami Kota Medan tidak menerima," ucap Rico Waas dalam rekaman suara yang diterima.

Lebih lanjut, Rico mengungkapkan bahwa pengembalian bantuan itu juga berkaitan dengan adanya teguran dari Pemerintah Pusat serta Gubernur Sumatera Utara. Namun, ia tidak memerinci secara detail bentuk teguran maupun mekanisme yang dimaksud.

Pengembalian bantuan beras tersebut disebut telah melalui proses pengecekan regulasi dan koordinasi lintas lembaga. Rico menyebut bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah institusi terkait sebelum akhirnya memutuskan untuk tidak menerima bantuan tersebut.

"Intinya adalah memang kami sudah cek tentang regulasi dan penyampaian, kami ke BNPB, Kementerian Pertahanan, memang melalui koordinasi kami semua, ini tidak diterima," ucap Rico Waas.

Baca Juga: Kemenkeu Relaksasi TKD Rp46,05 Triliun untuk Daerah Terdampak Banjir Sumatera

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan bahwa dirinya menerima banyak tawaran bantuan dari para pemimpin negara lain terkait bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Namun, Presiden menegaskan bahwa Indonesia memilih untuk menangani bencana tersebut secara mandiri.

Dalam sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025), Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah telah menyampaikan terima kasih kepada negara-negara yang menawarkan bantuan, sembari menegaskan kemampuan Indonesia dalam menangani bencana.

"Saya ditelepon banyak pimpinan, kepala negara yang ingin kirim bantuan. Saya bilang 'Terima kasih concern Anda, kami mampu'. Indonesia mampu mengatasi ini," ujar Prabowo.

Pernyataan tersebut menegaskan sikap pemerintah dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, termasuk keputusan Pemerintah Kota Medan untuk mengembalikan bantuan beras dari Uni Emirat Arab meskipun ditujukan bagi korban banjir.

x|close