Ntvnews.id, Jakarta - Pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Selain memperkuat citra Indonesia di mata dunia internasional, gagasan ini juga menjadi langkah strategis menuju kedaulatan dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Hal itu disampaikan Sekretaris Center for Information and Development Studies Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (CIDES ICMI), Hery Margono. Ia menyebut keberhasilan mewujudkan Kampung Haji akan menjadi capaian diplomatis dan strategis yang luar biasa bagi Indonesia. Menurutnya, Indonesia telah memiliki kapasitas sumber daya manusia dan finansial yang memadai.
Hery menegaskan bahwa kapasitas SDM Indonesia di bidang penyelenggaraan haji sudah teruji dan profesional. Tantangan utamanya terletak pada peningkatan skala operasi untuk mengelola fasilitas mandiri yang lebih besar.
“Indonesia memiliki kekuatan finansial yang sangat besar, terutama melalui pengelolaan dana haji yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),” kata Hery, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Herry menyampaikan dana haji yang dikelola BPKH dapat menjadi pondasi kuat untuk membiayai proyek strategis ini. Sehingga Kampung Haji bukan sekadar fasilitas akomodasi, melainkan investasi jangka panjang yang meningkatkan kemandirian dan kedaulatan Indonesia dalam setiap aspek penyelenggaraan haji.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani/ist
“Signifikansi Kampung Haji dalam penyelenggaraan haji bisa meningkatkan efisiensi biaya dan kualitas layanan. Kampung Haji dirancang sebagai pusat layanan terpadu (one stop service),” ujar Hery, dikutip dari metrotvnewscom.
Baca juga: Investasi Awal Kampung Haji Indonesia di Mekah Capai Rp8,33 Triliun
Kampung Haji di Arab Saudi yang menerapkan konsep one stop service dirancang untuk memudahkan jamaah, terutama yang berusia lanjut. Lokasinya yang berdekatan dengan Masjidil Haram diharapkan dapat memangkas jarak tempuh dan mengurangi kelelahan fisik jamaah.
Guna memaksimalkan fungsi dan manfaat Kampung Haji di Arab Saudi, BPI Danantara telah mengumumkan akuisisi strategis terhadap Novotel Makkah Thakher City.
Hotel yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram ini menjadi aset pertama yang dikelola langsung untuk kepentingan jemaah haji Indonesia. Saat ini, hotel terdiri dari 3 tower dengan 1.461 kamar yang dapat menampung sekitar 4.383 jemaah.
BPI Danantara juga telah menyiapkan rencana pengembangan. Ke depannya, akan dibangun 13 tower tambahan sehingga total kamar mencapai 6.025 dan kapasitas tampung meningkat menjadi sekitar 23.000 jemaah. Upaya pengembangan ini fondasi awal menuju kompleks Kampung Haji yang lebih luas.
Kampung Haji direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 80 hektare. Keberadaan kampung mandiri ini menjadi sejarah baru sekaligus wujud nyata kepedulian negara terhadap peningkatan kualitas pelayanan jamaah haji Indonesia.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani didampingi Chief Investment Officer (CIO) di Badan Pengelola Investasi Danantara, Pandu Patria Sjahrir saat penandatanganan akuisisi Novotel Makkah Thakher City/ist