Thailand–Kamboja Sepakat Perkuat Gencatan Senjata yang Rapuh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Des 2025, 05:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Prey Chan, Banteay Meanchey, Kamboja (29/8/2025). Meski gencatan senjata telah diberlakukan, penjagaan ketat tetap dilakukan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa. Arsip foto - Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Prey Chan, Banteay Meanchey, Kamboja (29/8/2025). Meski gencatan senjata telah diberlakukan, penjagaan ketat tetap dilakukan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa. (Antara)

Ntvnews.id, Bangkok - Thailand dan Kamboja mencapai kesepakatan untuk membangun kembali rasa saling percaya serta secara bertahap mengonsolidasikan gencatan senjata yang masih rapuh, menyusul bentrokan perbatasan yang berlangsung selama beberapa pekan.

Kesepakatan tersebut diumumkan oleh Tiongkok melalui komunike bersama setelah perundingan trilateral di Provinsi Yunnan, Senin, 29 Desember 2025.

Dilansir dari Xinhua, Selasa, 30 Desember 2025, pada Sabtu sebelumnya, kedua negara bertetangga itu sepakat menghentikan pertempuran sengit yang menewaskan sedikitnya 101 orang dan menyebabkan lebih dari setengah juta warga mengungsi. Gencatan senjata ini merupakan yang kedua sejak akhir Oktober, setelah upaya pertama sempat gagal bertahan.

Baca Juga: Perundingan Berlanjut, Thailand dan Kamboja Belum Capai Kesepakatan Gencatan Senjata

Menteri Luar Negeri Thailand dan Kamboja mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada Minggu dan Senin guna membahas kondisi perbatasan. Wang menilai gencatan senjata tersebut sebagai capaian yang diraih dengan perjuangan berat dan meminta kedua pihak tidak membiarkannya runtuh.

“Pembahasan antara ketiga pihak bersifat bermanfaat dan konstruktif, serta menghasilkan konsensus penting,” ucap Wang, dikutip dari media AsiaOne.

Arsip Foto - Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Oddar Meanchey, Kamboja, Jumat 29 Agustus 2025. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa/am. <b>(Antara)</b> Arsip Foto - Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Oddar Meanchey, Kamboja, Jumat 29 Agustus 2025. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa/am. (Antara)

Dalam komunike bersama yang dirilis kantor berita Xinhua, Thailand dan Kamboja menegaskan komitmen untuk memulihkan kepercayaan politik, memperbaiki hubungan bilateral, serta menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Wang menekankan bahwa penerapan gencatan senjata membutuhkan komunikasi yang berkelanjutan, sementara pemulihan hubungan kedua negara harus ditempuh secara bertahap.

Baca Juga: Korban Warga Sipil Kamboja Akibat Konflik dengan Thailand Bertambah Jadi 30 Orang

Gelombang bentrokan terbaru pecah pada awal bulan ini setelah gencatan senjata sebelumnya gagal bertahan. Kesepakatan terdahulu itu sempat dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Kuala Lumpur.

Dalam perundingan di Tiongkok, pejabat pertahanan dari kedua negara juga turut hadir. Wang menyatakan Thailand dan Kamboja menunjukkan sikap positif serta keterbukaan dalam diskusi yang berlangsung secara mendalam.

x|close