Ulama tafsir sekaligus ahli hadits Imam Ibnu Katsir dalam kitab An-Nihayah Fi Al-Fitan wa Al-Malahim juga menyampaikan riwayat serupa dari Sufyan ats-Tsauri, dari Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah RA, dari Rasulullah SAW bahwasanya beliau bersabda,
"Siang dan malam tidak akan hilang sampai tanah Arab kembali menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai sehingga Sungai Furat mengeluarkan gunung emas dan orang-orang berperang karenanya. Setiap seratus orang, tewas 99 orang dan satu orang selamat." (HR Muslim)
Menurut penjelasan dalam Asyratus Sa'ah karya Yusuf bin Abdullah bin Yusuf al-Wabil sebagaimana diterjemahkan Atho'illah Umar, hadits menghijaunya tanah Arab dan dipenuhi sungai-sungai tersebut menunjukkan bahwa dulu tanah Arab adalah daerah yang membentang luas dan memiliki banyak sungai. Keadaan ini akan kembali ketika kiamat sudah dekat.
Imam an-Nawawi dalam Syarh Nawawi li Muslim memaknai maksud "tanah Arab kembali terbentang luas dan dipenuhi sungai" sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim, bahwa mereka meninggalkan tanah Arab dan menjadikannya kosong serta tidak ada aktivitas pertanian di sana.
"Hal itu karena jumlah kaum laki semakin sedikit dan pula banyaknya peperangan dan fitnah yang terjadi, dan karena semakin dekatnya hari kiamat, dan kecilnya harapan dan cita-cita dan tidak ada waktu untuk mengurus tanah yang kosong itu," jelas Imam an-Nawawi seperti diterjemahkan Atho'illah Umar.
Penerjemah sendiri mendebat pendapat Imam an-Nawawi saat mensyarah hadits tersebut. Ia berpendapat, hadits ini menunjukkan bahwa tanah Arab akan menjadi kaya air sehingga banyak sungai dan tumbuhlah tetumbuhan hingga menjadi taman dan hutan belantara.