Ntvnews.id, Dushanbe - Presiden Tajikistan Emomali Rahmon menyampaikan kecaman keras atas serangan pesawat nirawak atau drone yang menargetkan kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di wilayah Novgorod.
Kecaman tersebut disampaikan Rahmon dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia, sebagaimana disampaikan oleh kantor kepresidenan Tajikistan dalam pernyataan resminya.
"Dalam percakapan telepon [dengan Putin], Presiden Tajikistan mengecam keras serangan UAV [unmanned aerial vehicle] terhadap kediaman Presiden Rusia Putin di Wilayah Novgorod," kata kantor kepresidenan Tajikistan dalam pernyataan pada Rabu, 31 Desember 2025.
Menurut pernyataan tersebut, serangan yang diduga dilakukan oleh angkatan bersenjata Ukraina terhadap kediaman Putin dinilai telah menghambat proses perundingan yang tengah diupayakan untuk mencapai perdamaian di Ukraina.
Sebelumnya, pada Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuding Ukraina berada di balik serangan terhadap kediaman Presiden Rusia yang terjadi pada Minggu malam. Ia menyebutkan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan puluhan pesawat nirawak.
Lavrov menyatakan sebanyak 91 drone dikerahkan dalam serangan tersebut, namun seluruhnya berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan Rusia. Ia juga menegaskan tidak terdapat korban jiwa maupun kerusakan akibat puing-puing drone yang jatuh.
Pada Selasa, juru bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov turut menyampaikan pernyataan dengan menyebut upaya serangan terhadap kediaman Putin sebagai tindakan terorisme yang bertujuan mengganggu proses perundingan.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa tudingan yang disampaikan pihak Rusia justru merusak seluruh capaian yang telah diperoleh dalam proses perundingan yang melibatkan Ukraina dan Amerika Serikat.
(Sumber: Antara)
Arsip - Presiden Tajikistan Emomali Rahmon. (ANTARA/Anadolu/py) (Antara)