Pengungsi Bener Meriah Syukuri Bantuan MBG Pascabencana, Menu Ikan Tuna Dinilai Lezat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Des 2025, 21:41
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga Bener Meriah Aceh Bersyukur Dapat MBG Usai Bencana: Menu Ikan Tuna, Rasanya Mantap! Warga Bener Meriah Aceh Bersyukur Dapat MBG Usai Bencana: Menu Ikan Tuna, Rasanya Mantap!

Ntvnews.id, Bener Meriah - Warga terdampak bencana hidrometeorologi yang mengungsi di Posko Tunyang, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, menyampaikan rasa syukur atas bantuan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterima selama masa pengungsian. Menu yang disajikan dinilai istimewa oleh para pengungsi, salah satunya ikan tuna.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur. Walaupun mengungsi, bantuan tetap kami rasakan,” ujar Cut Fitri (42), salah seorang pengungsi di Posko Tunyang, Rabu, 31 Desember 2025.

Fitri mengungsi bersama suami dan empat anaknya. Ia menempati sebuah tenda bersama puluhan warga lain yang terdampak banjir dan longsor di wilayah tersebut. Menurut dia, bantuan makanan itu sangat membantu, terlebih pasokan MBG yang sebelumnya diperuntukkan bagi anak sekolah kini dialihkan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

“Hari ini menunya tempe goreng, ikan tuna, dan tumis jagung manis. Rasanya mantap, sehat,” ujarnya sambil tersenyum.

Ia menuturkan, kondisi bantuan makanan saat ini jauh lebih baik dibandingkan pada awal terjadinya bencana. Saat itu, distribusi bantuan belum merata sehingga keluarganya harus bertahan dengan makanan yang sangat terbatas.

Baca Juga: Pengungsi Sudah Pindah, BULOG Manfaatkan GOR Aceh Tamiang Jadi Gudang Beras

“Awalnya masih susah, belum ada bantuan. Cuma ada ikan asin sama terasi. Sekarang Alhamdulillah, sudah ada ikan, ada daging,” tuturnya.

Meskipun rumahnya tidak mengalami kerusakan total, Fitri menjelaskan bahwa bangunan tempat tinggalnya kini dalam kondisi tidak layak huni. Pondasi rumah mengalami retakan dan terputus, sehingga membahayakan keselamatan penghuni.

“Kalau dilihat, rumah kami memang sudah tidak bisa dipakai lagi. Maunya tetap di rumah sendiri, tapi kondisinya tidak memungkinkan,” katanya.

Di tengah situasi sulit yang dihadapi, Fitri mengaku tetap menyimpan harapan, tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga untuk warga lain yang terdampak bencana dengan kondisi lebih parah.

“Harapan pasti ada. Terutama untuk saudara-saudara kami yang rumahnya habis. Semoga cepat ada penanganan. Jalan juga putus, anak-anak sudah lebih dari satu bulan tidak sekolah, padahal mau ujian,” ungkapnya.

Menutup pernyataannya, Cut Fitri menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan kepada para pengungsi.

“Terima kasih kepada pemerintah dan BNPB yang sudah menampung kami di tenda ini. Terima kasih juga kepada Desa Tunyang yang sudah menerima kami dari Desa Pantan Kemuning,” tutupnya. 

(Sumber: Antara)

x|close