Namun peran Cramer tidak berhenti di ajang empat tahunan itu saja. Pria yang dijuluki Profesor Sepak Bola itu juga membangun pondasi liga dan juga pendidikan kepelatihan di Negeri Sakura.
"Kami belajar sepak bola dari orang-orang Eropa, Jerman. Pelatih Dettmar Cramer datang ke Jepang tahun 1960-an dan mengajari sepak bola baru. Sejak kedatangannya, banyak pelatih yang sepak bola kami yang belajar dari Jerman," kata Osumi Yoshiyuki menjelaskan.
Meski demikian, sepak bola tetapla bukan olahraga yang populer di Jepang. Akibatnya, stasiun televisi juga sangat jarang menayangkan pertandingan-pertandingan sepak bola kala itu.
Bahkan untuk laga sekelas Piala Dunia sekalipun. Saat kejuaraan dunia itu berlangsung di Inggris 1966, menurut Osumi hanya stasiun televisi Jepang hanya menayangkan laga finalnya saja.
Perubahan terjadi pada Piala Dunia 1970. Saat itu, salah satu stasiun televisi di Jepang menayangkan seluruh pertandingan timnas Brasil yang diperkuat oleh Pele. Namun porsinya sangat kecil. Menurut Osumi, saat itu, televisi Jepang belum terlalu memperhatikan sepak bola.
"Programnya sangat kecil. Satu pertandingan dibagi menjadi dua babak dan ditayangkan terpisah. Satu babak pada minggu ini, dan babak berikutnya pada minggu berikutnya," beber Osumi.
Masyarakat juga tidak terlalu antusias mengikutinya. Hanya saja, pelatih-pelatih sepak bola di Jepang mulai belajar dari pertandingan Piala Dunia 1970 dan mengajarkannya kepada para pemain. Itu sebabnya, banyak talenta bagus yang muncul setelahnya," kata Osumi.