Ntvnews.id, Jakarta - Kartu merah, satu hal yang paling dihindari pemain sepak bola dalam sebuah pertandingan. Namun tidak demikian dengan Gerardo 'The General' Bedoya. Pemain asal Kolombia itu sangat akrab dengan sanksi tersebut bahkan sampai dia menjabat sebagai pelatih.
Bedoya telah mengantongi 45 kartu merah sepanjang kariernya sebagai pemain. Dia pun tercatat sebagai pemain 'paling kasar' di dunia dengan jumlah kartu merah terbanyak sepanjang sejarah.
Reputasinya dibangun di atas permainan keras tanpa kompromi. Bahkan di situs resminya, Bedoya yang dijuluki Sang Jendral menyebut dirinya sebagai pemain paling agresif di dunia.
Baca juga: 5 Pemain Persib Bandung Susul Beckham Putra ke Timnas Indonesia
Jurnalis Kolombia, Carl Worswick dalam wawancara dengan BBC tahun 2020 lalu menyebut Bedoya sebenarnya punya kemampuan yang lumayan. Hanya saja, kegemarannya 'mengoleksi' kartu merah membuat namanya terdengar sangat sangat menakutkan.
"Judul berita selalu meneriakkan,'pemain paling kotor di dunia'," katanya.
Worswick menambahkan, Bedoya sangat tempramental. Dia gampang meledak di lapangan. Saat situasi sedang memanas, dia tidak bisa meredam kemarahannya dan cenderung menyerang.
Situasi paling memalukan menimpanya pada tahun 2012 lalu. Saat itu dia menerima larangan bertanding selama 15 kali akibat menendang wajah lawan.
Meski demikian, Bedoya sebenarnya punya karier yang cemerlang. Dia bahkan menjadi pemain kunci Kolombia saat merebut trofi pertama mereka pada Copa America 2001 lalu. Saat itu, tendangannya mampu membawa Kolombia menang atas Honduras pada babak semifinal.
Di tahun yang sama, dia juga mencetak gol penyeimbang pada menit ke-86 saat Argentina's Racing menahan musuh bebuyutan River Plate 1-1. Dengan hasil ini, Racing tetap berada di puncak klasemen dan memenangkan gelar 2001 Apertura untuk kali pertama dalam 35 tahun.
Sejak gantung sepatu, Bedoya telah menangani klub kesayangannya, Santa Fe, dalam tiga kesempatan terpisah sebagai manajer interim. Periode terakhirnya di klub Kolombia tersebut adalah pada tahun 2023, saat ia menggantikan Harold Rivera untuk sementara waktu.
Satu-satunya tugas permanen Bedoya adalah bersama Real Soacha Cundinamarca yang bermarkas di Bogota, di mana ia menangani 24 pertandingan dan mengklaim 1,21 poin per pertandingan sebelum ia dipecat pada bulan Agustus 2022. Dan menariknya, saat pertama kali menjabat sebagai asisten pelatih tahun 2016, Bedoya juga langsung menerima kartu merah.
Dia hanya bertahan di pinggir lapangan selama 21 menit saja.
Menurut Worswick, para pemain di bench hanya bisa tertawa menyaksikan kejadian itu. Mereka sudah menduga Bedoya masih akrab dengan kartu merah meski sudah menjadi asisten pelatih.
"Mereka tahu itu akan terjadi. Tentu saja, reputasinya tidak membantunya."
Bedoya sebenarnya berusaha mengubah citranya setelah pensiun. Dalam berbagai kesempatan, dia mengaku sudah tidak punya musuh. Namun sepertinya hal itu tidak berjalan mulus. kutukan kartu merah masih melekat pada pria yang kini sudah berusia 49 tahun itu.