Ntvnews.id, Purwakarta - BAIC Indonesia secara resmi memperkenalkan BJ40 Plus, SUV rakitan lokal pertama mereka di Indonesia.
Proses perakitan dilakukan di fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor (PT HIM) yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat.
Saat masih berstatus completely built up (CBU), BAIC BJ40 Plus dipasarkan dengan harga Rp790 juta.
Kini, setelah dirakit secara lokal dengan sistem completely knock down (CKD), mobil bergaya Jeep ini ditawarkan dengan harga lebih terjangkau, yakni Rp698 juta berstatus on the road (OTR) Jakarta.
Hadir sebagai SUV 4x4 bergaya maskulin dengan fitur-fitur premium, sejumlah keunggulan yang ditawarkan antara lain adalah differential lock di roda depan dan belakang, sistem infotainment modern, serta kursi dengan pengaturan otomatis, membuat kendaraan ini cocok digunakan baik untuk petualangan maupun kebutuhan harian.
"Peluncuran ini menjadi tonggak penting bagi BAIC Indonesia. Kurang dari satu tahun sejak kehadiran kami di GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2024, kami sudah mampu menghadirkan BJ40 Plus versi rakitan dalam negeri. Ini menandai komitmen kami untuk menghadirkan produk yang lebih kompetitif bagi pasar domestik," ujar Dhani Yahya, Chief Operating Officer BAIC Indonesia, di Purwakarta, Senin (2/6/2025).
BAIC BJ40 Plus rakitan Indonesia resmi meluncur pada Senin, 2 Juni 2025. (Foto: Adiantoro/NTV)
BAIC juga menargetkan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 40 persen, yang menurut Dhani membuka peluang ekspor ke negara-negara tetangga di Kawasan Asia Tenggara.
"Dengan TKDN tersebut kami memiliki potensi untuk melakukan ekpor ke negara-negara tetangga," lanjutnya.
Baca Juga: BJ40 Plus "Made in Indonesia" Resmi Meluncur, Bukti Komitmen BAIC untuk Otomotif Nasional
Selain mendukung industri otomotif lokal, kegiatan perakitan juga menyerap tenaga kerja. "Per Mei lalu, kami sudah melibatkan sekitar 500 tenaga kerja. Hingga akhir tahun, jumlah ini ditargetkan bertambah menjadi 1.000 orang," jelas Dhani.
Dia menambahkan, kapasitas produksi di lini perakitan saat ini mencapai 800 unit per bulan, dan akan ditingkatkan sesuai dengan pertumbuhan pasar serta penambahan model rakitan lokal lainnya.
"Kami optimis, dengan pertumbuhan positif ini, kapasitas produksi dan kontribusi terhadap lapangan kerja juga akan terus meningkat," tukas Dhani.