Gunung Semeru Alami 16 Erupsi, Letusan Tertinggi Mencapai 1.100 Meter

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Des 2025, 11:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1.100 meter di atas puncak pada Rabu 3 Desember 2025 pagi. ANTARA/HO-PVMBG Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1.100 meter di atas puncak pada Rabu 3 Desember 2025 pagi. ANTARA/HO-PVMBG (Antara)

Ntvnews.id, Lumajang - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, tercatat mengalami 16 kali erupsi pada Rabu, dengan ketinggian letusan tertinggi mencapai 1.100 meter di atas puncak. Rentetan aktivitas vulkanik itu terpantau sejak pukul 00.31 WIB hingga 08.42 WIB.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.31 WIB, dengan kolom letusan yang terlihat setinggi sekitar 500 meter dari puncak. Sementara itu, erupsi ke-16 yang berlangsung pada pukul 08.42 WIB tidak dapat diamati secara visual karena kondisi gunung tertutup kabut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang menyampaikan bahwa letusan tertinggi tercatat pada pukul 05.55 WIB.

"Erupsi yang disertai letusan tertinggi terjadi pukul pukul 05.55 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.100 meter di atas puncak atau 4.776 meter di atas permukaan laut (mdpl)," katanya.

Ia menjelaskan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu tampak keluar dengan intensitas sedang dan bergerak ke arah barat daya. Saat laporan tersebut disusun, aktivitas erupsi masih berlangsung.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus Delapan Kali dalam Semalam, Kolom Abu Capai 1 Kilometer

Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan Rabu pukul 00.00–06.00 WIB, Gunung Semeru tercatat mengalami 53 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11–22 mm, 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 4–7 mm, serta satu kali gempa embusan dengan amplitudo 6 mm.

Liswanto menegaskan bahwa status Gunung Semeru saat ini berada pada level Siaga atau Level III. Karena itu, Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah imbauan keselamatan.

Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara, terutama di sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

"Di luar jarak tersebut masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," ujarnya.

Selain itu, masyarakat juga dilarang mendekati area dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena berisiko terkena lontaran batu pijar. Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar yang dapat terjadi di sepanjang sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak-anak sungai di sekitarnya.

(Sumber : Antara)

x|close