Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan update terbaru terkait dampak banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Hingga Rabu, 3 Desember 2025, BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia yang sudah tervalidasi dan terverifikasi mencapai 770 jiwa, sementara 463 korban lainnya masih dalam pencarian.
“Untuk Provinsi Aceh per hari ini, korban meninggal itu 277 jiwa dan yang masih hilang dan dalam pencarian itu 193 jiwa. Kemudian untuk Sumatera Utara, korban meninggal dunia sudah ditemukan 299 jiwa dan yang masih dalam pencarian 159 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
“Sumatera Barat korban meninggal catat 194 jiwa dan yang masih dalam pencarian 111 jiwa. Jadi secara total korban meninggal yang sudah tervalidasi dan terverifikasi itu 770 jiwa dan korban hilang yang masih dalam pencarian 463 jiwa,” tambahnya.
BNPB melaporkan bahwa distribusi bantuan logistik terus dilakukan, termasuk melalui jalur udara dan darat. Abdul Muhari menekankan pentingnya operasi modifikasi cuaca untuk mendukung distribusi logistik yang aman.
Baca Juga: Menbud Fadli Zon: Pemasangan Chattra Akan Lengkapi Candi Borobudur
“Untuk Sumatera Utara dan Aceh, operasi modifikasi cuaca masih terus kita lakukan tujuannya tidak hanya untuk mempercepat operasi pemisahan jalur-jalur transportasi dan pekerjaan-pekerjaan dilakukan oleh tim darat khususnya Kementerian PU dan lain-lain dan pemerintah daerah,” paparnya.
Hingga 3 Desember, BNPB mencatat 21 sortie di Sumatera Utara dengan total 16 ton bahan semaya berhasil didistribusikan melalui udara. Beberapa tantangan yang dihadapi termasuk cuaca buruk di wilayah perbukitan, yang memaksa beberapa helikopter menunda keberangkatan demi keamanan penerbangan.
Sementara itu, di Aceh, sejumlah jalur transportasi mulai kembali normal meski masih ada beberapa titik genangan. Beberapa daerah seperti Aceh Utara dan Aceh Timur sudah bisa dilewati kendaraan meskipun masih ada genangan air.
“Kemudian Aceh Utara Bener Meriah itu dapat dilalui terbatas oleh kendaraan roda 2. Kemudian Aceh Tamiang Langkat ini berangsur normal meskipun masih ada genangan tapi truk BBM dan truk logistik itu sudah bisa melalui kawasan akses darat Langkat Aceh Tamiang,” ungkapnya.
Distribusi logistik melalui udara juga ditingkatkan dengan total 18 sortie berhasil dilakukan. Jalur laut juga difungsikan untuk mendistribusikan bantuan ke Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang dengan total tonase sekitar 40 ton.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Batal Perkuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games
BNPB menyiagakan berbagai armada udara untuk mendukung distribusi logistik, termasuk 6 pesawat (dua dari Susi Air, tiga karavan logistik dan OMC) dan 7 helikopter (4 unit BNPB dan 3 unit TNI). Dua heli tambahan berbasis Medan juga dikerahkan untuk memperkuat distribusi logistik ke Banda Aceh.
“Ini benar-benar kita kejar untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan baik itu permakanan maupun non-permakanan termasuk juga obat-obatan dan vitamin bagi warga terdampak khususnya di Aceh Timur dan Aceh Tengah,” ungkap Abdul Muhari.
Sedangkan di Sumatera Barat, progres perbaikan jalur transportasi cukup signifikan. Beberapa akses penting kini sudah dapat dilalui meski masih dalam pengerjaan.
“Progres dari jalur transportasi sudah cukup banyak yang bisa terbuka dari Mangkopo ke Padangluar itu masih dalam pengerjaan dan kita harapkan bisa segera dilalui dan ada beberapa titik lain yang juga progres pengerjaannya sudah di atas 50 persen.”
Selain itu, pemulihan jalur komunikasi di kawasan Agam, Pesisir Selatan, Kota Padang, dan Pasaman Barat juga sedang berjalan melalui instalasi perangkat jaringan internet yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo. Beberapa wilayah sudah kembali online, termasuk Agam di Makalap dan Kota Padang.
Dengan kondisi ini, BNPB menegaskan bahwa operasi bantuan logistik dan pemulihan infrastruktur terus diprioritaskan, mengingat masih adanya ratusan korban yang hilang dan kebutuhan darurat yang tinggi di tiga provinsi terdampak.
Foto udara warga melintas di permukiman Jorong Kayu Pasak yang rusak akibat banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Minggu (30/11/2025). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam menyebutkan hingga (Antara)