Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan bahwa Korea Selatan (Korsel) tertarik terhadap tol bawah laut di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kendati demikian, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan, tidak mudah untuk menggarap proyek tol bawah laut sehingga diperlukan studi terlebih dahulu.

"Tol bawah laut IKN saya karena tanggung jawab untuk cari (investor), kami terus komunikasi dengan Korea, Korea juga tertarik. Perlu dilakukan studi dan tidak gampang," ujar Zainal dikutip, Jumat (4/10).

Lanjut kata Zainal, komunikasi dengan beberapa negara termasuk Korea Selatan juga dilakukan terkait membangun kota baru.

Baca juga: Soal Pemindahan ASN ke IKN, Azwar Anas: Tunggu Arahan Presiden Jokowi

"Kita belajar dari banyak negara bagaimana bangun kota baru, kita juga melatih staf-staf kita juga tentang smart city," ungkap Zainal.

Menurutnya hal tersebut dilakukan agar Indonesia mendapat pembelajaran dan tidak mengulangi kesalahan yang terjadi.

"Intinya kita tidak mengulangi kesalahan yang sama yang dilakukan mereka, makanya bisa lebih cepat," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pembangunan jalan tol bawah laut atau immersed tunnel (IMT) disiapkan untuk menjadi bagian dari Seksi 4 Jalan Tol IKN.

Dalam konteks menjaga lingkungan diutamakan pembangunan immersed tunnel agar pengguna jalan tol dapat menyeberangi Teluk Balikpapan di ujung jalan tol ketika menuju Kawasan KIPP IKN Nusantara.

Baca juga: Fasilitasi Transisi Kerja, Otorita Beri Kesempatan ASN Jajal Work From IKN

Contoh penerapan teknologi immersed tunnel ini sudah diimplementasikan di banyak negara seperti terowongan Fehmarn di Eropa dan Geoje, Busan di Korea Selatan.

Teknologi immersed tunnel merupakan metode yang umumnya digunakan untuk menggantikan jembatan yang melalui wilayah perairan yang lebar.