Basuki menjelaskan, nilai tersebut terdiri dari advisory Rp1,3 miliar, realisasi treasury sebesar Rp2,5 triliun dan properti Rp690,53 miliar.

Basuki berharap di sisa tahun ini atau dalam waktu tiga bulan ke depan PNBP dapat bertambah sekitar Rp1 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Revisi Target Setoran PNBP 2025, Dividen BUMN Naik Rp4 Triliun

Sehingga, ia menargetkan posisi PNBP LMAN hingga akhir tahun 2024 menjadi sekitar Rp4,2 triliun.

"Saya mendorong teman-teman supaya setidaknya dalam tiga bulan ke depan sampai akhir tahun 2024, kita bisa menambah syukur-syukur optimis sampai dengan Rp1 triliun. Jadi sampai akhir di tahun 2024 bisa kurang lebih Rp4,2 triliun," jelasnya.

Secara keseluruhan, LMAN mengelola sebanyak 310 aset yang terdiri atas 1 Kilang LNG Arun, 1 Kilang LNG Badak.

Selebihnya ada aset properti yang terdiri 151 unit apartemen, 112 ruko atau gudang, 14 gedung, 22 tanah, dan 9 rumah.

Baca juga: Pak Bas: Bandara IKN Bakal Uji Coba Pendaratan Pesawat Besar

Jumlah aset yang sudah teroptimalisasi tercatat sebanyak 126 aset, yang mencakup 54 unit apartemen dan 72 unit non-apartemen.

Kemudian jumlah aset yang siap untuk dipasarkan atau ready to market sebanyak 45 unit.

"Dari 45 aset yang siap untuk dipasarkan ini terdiri dari 33 unit apartemen dan 12 unit non-apartemen," jelasnya.