Sementara itu, dari AS, saham teknologi menjadi pemimpin dalam reli ini, dengan Amazon dan Apple masing-masing naik lebih dari 1 persen, Super Micro Computer melonjak 4 persen.
Optimisme investor dipicu oleh reli saham teknologi dan penurunan harga minyak, yang menunjukkan keyakinan bahwa The Fed bisa mengarahkan perekonomian ke soft landing.
Hal tersebut diperkuat oleh laporan ketenagakerjaan AS pada minggu lalu yang menunjukkan kekuatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja.
Baca juga: Awal Pekan IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Merosot ke Rp15.640 per Dolar AS
Meski ada tren kenaikan, pasar bisa menghadapi volatilitas lebih lanjut, mengingat Oktober secara historis adalah bulan paling bergejolak, terutama menjelang pemilihan presiden AS.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 97,19 poin atau 0,25 persen ke level 39.375,19 indeks Hang Seng menguat 512,72 poin atau 2,48 persen ke level 21.149,96, indeks Shanghai menguat 10,84 poin atau 0,33 persen ke level 3.269,70, dan indeks Straits Times menguat 17,71 poin atau 0,49 persen ke 3.613,37.
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (10/10) tergelincir 30 poin atau 0,20 persen menjadi Rp15.660 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.630 per dolar AS.