Kementan Soroti Kebutuhan Varietas Unggul Baru Untuk Tanam Padi di Lahan Payau

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Nov 2024, 16:05
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BBPSI Biogen) Kementerian Pertanian Arif Surahman melakukan panen bersama dengan Kepala Dinas Pertanian Jateng dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati, di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (14/11/2024). ANTARA Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BBPSI Biogen) Kementerian Pertanian Arif Surahman melakukan panen bersama dengan Kepala Dinas Pertanian Jateng dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati, di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (14/11/2024). ANTARA

Dengan hasil panen di Pekalongan yang mencapai 7,1 ton per hektare, Arif menambahkan bahwa hasil tersebut sudah memadai, mengingat lahan tersebut telah tidak terkelola dengan baik selama 10 tahun, namun tetap mampu menghasilkan panen yang memuaskan.

Baca juga: Timnas Indonesia Kalah 0-4 dari Jepang, Akun Sepak Bola Malaysia Sindir: Easy Match!

Dia juga menyebutkan bahwa potensi hasil padi BioSalin 1 dapat mencapai sekitar 8,75 ton per hektare, sementara BioSalin 2 dapat menghasilkan sekitar 9 ton per hektare, dengan rata-rata hasil panen mencapai 7,5 ton per hektare. Hasil ini, menurutnya, sudah sangat baik.

Arif juga menjelaskan bahwa saat musim hujan seperti sekarang ini, salinitas lahan cenderung menurun karena curah hujan yang tinggi membawa air tawar. Hal ini menjadikan periode tersebut lebih cocok untuk penanaman padi.

"Dengan curah hujan yang tinggi, kami berharap hasil panen padi akan semakin meningkat. Penanaman padi yang dilakukan pada musim kemarau pun sudah menunjukkan hasil yang baik," tutupnya.

Baca juga: Harga Emas Antam Turun Tipis ke Rp1.468.000 per Gram di Akhir Pekan

Halaman
x|close