"Kami berencana untuk segera meluncurkan pabrik pengolahan susu dalam waktu dekat. Ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan produksi susu sekaligus mengurangi jumlah impor," jelasnya.
Di sisi lain, pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada semua pihak terkait agar program pemberian makanan bergizi dapat berhasil.
"Program ini akan memenuhi kebutuhan susu dan diharapkan dapat membuka pasar baru. Tidak perlu khawatir tentang kehilangan pasar, karena tujuan utama dari program makan bergizi adalah mengurangi angka kekurangan gizi di masyarakat sekaligus menciptakan peluang pasar baru," tuturnya.
Baca juga: Nasabah Bank Jadi Korban Phishing Call Center Palsu, Uang Rp600 Juta Raib
Ferry berharap petani, peternak sapi perah, peternak ayam, nelayan, hingga pelaku usaha lainnya dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya.
"Program makan bergizi juga dapat menjadi peluang untuk mendorong perekonomian rakyat, terutama koperasi-koperasi yang dapat berperan dalam menyediakan bahan baku," katanya.
Sebelumnya, ratusan peternak, pengepul, dan peloper susu sapi di Boyolali melakukan aksi protes dengan membuang susu yang tidak memenuhi standar konsumsi, sebagai bentuk ketidakpuasan atas penolakan sebagian produk mereka oleh industri pengolah susu (IPS) karena adanya pembatasan kuota.