Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa programm makan bergizi gratis (MBG) mengutamakan komoditas pangan hasil produk dalam negeri.
Seperti diketahui, program makan bergizi gratis dimulai hari ini, Senin, 6 Januari 2025 di 190 titik yang tersebar 26 provinsi.
"Diusahakan dari dalam negeri," ucap Zulhas di Kantor Kemeko Pangan, Jakarta.
Lebih lanjut, Zulhas mengklaim menu susu dimasukkan dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut.
namun ia menegaskan susu tidak disediakan setiap hari dan pihaknya menyesuaikan produksi pangan di masing-masing daerah.
Baca juga: 18.000 Paket Makan Bergizi Gratis Dibagikan di Sekolah Depok
"Iya. Susu kan tertentu aja kan nggak tiap hari, Iya kan, ya susu memang ada impornya. Tapi seperti biasa saja. Tapi yang lain, dari disesuaikan dengan pangan di daerah
Ia pun mencontohkan untuk di Lampung, lebih banyak menggunakan menu ikan sebagai protein hewani.
"Misalnya kalau di tempat saya di Lampung tuh, orang sukanya makan ikan. Ya kan, Tempe, tahu buat orang Lampung mungkin nomor dua, gitu ya. Tapi di Jawa mungkin perlu telur, tempe, dan tahu. Tapi kalau di Kalimantan mungkin lain lagi," jelasnya,
Sebelumnya, Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi menyampaikan, selama Januari hingga Maret 2025, diharapkan program makan bergizi gratis bisa menyentuh tiga juta penerima manfaat, yang terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui.
Baca juga: 12.054 Siswa di Jakarta Terima Program Makan Bergizi Gratis
Menurutnya jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
"Angka ini terus bertambah secara bertahap, hingga tahun 2029 target 82,9 juta penerima manfaat dapat terpenuhi," ucap Hasan Nasbi dalam keterangannya, Senin 6 Januari 2025.