Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani buka suara mengenai peluang anggaran makan bergizi gratis (MBG) ditambah sebesar Rp100 triliun.

Sri Mulyani menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar masyarakat, terutama anak-anak sekolah dapat merasakan manfaat langsung dari program ini.

"Arahnya kan Bapak Presiden memang menghendaki dengan banyaknya sekarang masyarakat, sekolah anak-anak ini," ucap Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 24 Januari 2025.

Namun, Bendahara Negara masih mempertimbangkan keseluruhan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mengakomodasi usulan tambahan anggaran program makan bergizi gratis.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tak Boleh Ada Pungutan di Program Makan Bergizi Gratis

Menurutnya Badan Gizi Nasional akan memperluas jumlah titik pelayanan makan bergizi gratis, yang sebelumnya hanya 200 titik menjadi 5.000 titik.

"Nanti kita lihat, ini sekarang seperti yang disampaikan oleh pimpinan MBG, berapa 200 akan jadi 5 ribu dan jumlah titik-titik pelayanannya akan meningkat dan itu pasti akan meningkatkan kompleksitas yang perlu untuk terus kita jaga," ungkap Sri Mulyani.

Di sisi lain, Sri Mulyani mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga baru harus tetap memperhatikan tata kelola yang baik, akuntabilitas, dan kualitas.

Kemudian meski Badan Gizi dibentuk untuk menangani tugas besar, dukungan dari berbagai pihak juga sangat dibutuhkan untuk memastikan program berjalan dengan lancar dan efisien.

"MBG kan merupakan instansi yang baru dibuat juga untuk melaksanakan sebuah tugas yang begitu besar dan rumit, memang perlu untuk dibantu oleh banyak pihak dan kita semuanya sedang memperkuat," jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Ganti Susu dengan Protein Lain untuk Program Makan Bergizi Gratis

Seperti diketahui, Badan Gizi Nasional (BGN) mengusulkan tambahan anggaran Rp100 triliun seiring permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas jumlah penerima manfaat program makan bergizi gratis menjadi sebanyak 82,9 juta penerima.