PGN dan PTBA Kolaborasi Kembangkan Gas Sintetik dari Batu Bara

Ntvnews.id, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggandeng PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam upaya mengembangkan proyek gasifikasi batu bara menjadi synthetic natural gas (SNG), sebagai bagian dari strategi diversifikasi energi nasional.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus memanfaatkan sumber daya batu bara kalori rendah yang belum tergarap secara maksimal.

"Lokasinya berdekatan dengan jaringan pipa transmisi PGN di Pagardewa, Sumatera Selatan, sehingga berpotensi menghemat pengembangan infrastruktur," ujar Rosa dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 21 April 2025.

Proyek ini akan memanfaatkan cadangan batu bara milik PTBA yang berada di wilayah Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Menurut Rosa, cadangan tersebut selama ini belum dimonetisasi secara optimal.

Baca Juga: PGN Terima 130.000 M3 LNG dari Bontang untuk Optimalkan FSRU Lampung

Selama tahun 2025, PGN dan PTBA akan menjalankan studi kelayakan yang mencakup analisis potensi pembangunan fasilitas produksi SNG, jaringan pipa pendukung, serta skema bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan regulasi.

"Inisiatif ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam hilirisasi dan kemandirian energi. Jika terealisasi, proyek ini berpotensi memperkuat pasokan gas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor," katanya.

SNG sendiri merupakan gas sintetik hasil pengolahan batu bara yang memiliki karakteristik menyerupai gas bumi. Gas ini bisa digunakan sebagai bahan bakar maupun bahan baku di sektor industri.

Rosa menambahkan bahwa produk SNG ini direncanakan akan dipasok ke pelanggan industri eksisting PGN, khususnya yang berada di kawasan barat Pulau Jawa, wilayah yang saat ini tengah menghadapi tantangan dalam pemenuhan pasokan gas.

"Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Holding Migas PT Pertamina (Persero), serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan studi berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik," tutur Rosa.

Baca Juga: PGN Mulai Uji Coba Penyaluran Gas ke Hotel Nusantara di IKN

Selain proyek SNG, PGN juga tengah menjalankan inisiatif diversifikasi energi lainnya melalui pengembangan biometana. Proyek ini memanfaatkan palm oil mill effluent (POME) untuk menghasilkan biogas, yang kemudian diolah lebih lanjut menjadi biometana dan dikompresi menjadi compressed natural gas (CNG).

Gas tersebut kemudian didistribusikan ke berbagai pelanggan seperti sektor industri, fasilitas kesehatan, hotel, hingga pusat perbelanjaan. Proyek ini dijalankan bersama konsorsium asal Jepang dan saat ini tengah memasuki tahap persiapan front end engineering design (FEED) untuk pembangunan kilang biometana di Sumatera.

Kilang tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2027, dengan kapasitas produksi mencapai 1,2 billion British thermal units per day (BBTUD).

"Proyek biomethane juga merupakan komitmen PGN terhadap keberlanjutan pasokan gas bumi yang rendah karbon, sehingga dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung NZE pada tahun 2060," ujar Rosa.