Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan pentingnya ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai kunci membangun Indonesia yang maju dan tetap ramah lingkungan.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di forum Nusantara Sustainability Trend Forum (Nature) 2025 yang digelar Nusantara TV di Jakarta, Rabu 28 Mei 2025.
“Saya tadi baru dapat informasi bahwa ITB sedang melakukan MoU dengan Stanford University terkait ekonomi biru. Artinya, dunia sekarang sedang serius ke arah pembangunan yang memperhatikan lingkungan,” ucap Iftitah dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan betapa pentingnya teknologi ramah lingkungan di sektor maritim.
Baca juga: Prabowo Sebut RI-Prancis Berbagi Nilai Demokrasi dan HAM dalam Kerja Sama Bilateral
Salah satu inovasi yang ditunjukkan adalah jaring ikan yang hanya menangkap ikan besar, sehingga populasi tetap terjaga dan keberlanjutan laut tetap terjamin.
Iftitah mengungkapkan teknologi ini terintegrasi dengan sistem kamera untuk pemantauan real-time.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa penyebab utama kerusakan bumi adalah manusia.
"Tapi manusia juga yang punya kemampuan untuk memperbaiki dan menjaga bumi ini," katanya.
Menurutnya, kekayaan alam Indonesia dan bonus demografi yang dimiliki saat ini adalah potensi besar. Tapi tanpa pengelolaan yang baik dan ilmu yang cukup, justru bisa menjadi bencana.
“Cara mengelolanya kita butuh ilmu. Itulah kenapa kita sekolah, menuntut ilmu. Tapi ilmu tidak bisa dilihat. Maka dibutuhkan metode, sistematika, dan analisis yang ilmiah,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa Indonesia hanya bisa maju jika didukung oleh SDM unggul.
Baca juga: Nusantara TV Gelar Forum Nature 2025, Don Bosco Soroti Ketahanan Pangan dan Energi Berkelanjutan
"Forum ini adalah forum yang baik untuk kita menyatukan semangat, untuk kita sama-sama menyatukan visi dan nanti mengimplementasikan kelak di kemudian hari," tandasnya.
Ketahanan pangan dan energi menjadi isu strategis yang menentukan kestabilan ekonomi, sosial, dan politik suatu negara. Kebutuhan pangan dan energi tentu akan terus bertambah seiring meningkatnya jumlah penduduk.
Indonesia juga akan menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketersediaan dan akses untuk pangan dan energi yang berkelanjutan. Pemenuhan keduanya tentu dapat memperkuat kedaulatan negara.
Urgensi pembahasan terkait pangan dan energi berkelanjutan itulah yang menjadi topik utama konferensi Nusantara Sustainability Trend Forum (Nature) 2025.
Nusantara Sustainability Trend Forum (Nature) 2025 disponsori oleh Pertamina Energizing You, Wuling Motors Indonesia, PT Pegadaian, PT Pelindo Multi Terminal, Harita Nickel, PT Perkebunan Nusantara Tiga (Persero), Chandra Karya dan NYCTO.