A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Bahlil Cek Langsung Tambang Nikel di Raja Ampat - Ntvnews.id

Bahlil Cek Langsung Tambang Nikel di Raja Ampat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jun 2025, 21:48
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia (Antara)

Ntvnews.id, Raja Ampat - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan pengecekan langsung terhadap aktivitas tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya. Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas keluhan dari masyarakat serta untuk memperoleh penilaian objektif mengenai kondisi nyata di lokasi.

"Saya datang ke sini untuk mengecek langsung, untuk melihat secara objektif apa yang sebenarnya terjadi," ujar Bahlil  di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Ia menjelaskan bahwa hasil dari kunjungan lapangan tersebut akan diumumkan oleh tim dari Kementerian ESDM.

"Nanti, hasilnya akan dikabari tim saya," ucapnya.

Baca Juga: Anggota DPR Tekankan Perlu Adanya Evaluasi Menyeluruh Soal Izin Tambang di Raja Ampat

Selain Bahlil, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, juga ikut serta dalam meninjau kegiatan pertambangan nikel di Pulau Gag.

Tri menyampaikan bahwa area yang digunakan untuk kegiatan pertambangan nikel tidak terlalu luas. Ia juga menyoroti lahan-lahan yang telah melalui proses reklamasi oleh PT GAG Nikel.

"Secara total, bukaan lahannya nggak besar-besar amat. Dari total 263 hektare, 131 hektare sudah reklamasi dan 59 hektare sudah dianggap berhasil reklamasinya," jelas Tri.

Ia juga menambahkan bahwa dari pengamatannya melalui udara menggunakan helikopter, tidak terlihat adanya sedimentasi di wilayah pesisir.

Berdasarkan hal tersebut, Tri menyimpulkan bahwa aktivitas tambang GAG tidak menunjukkan adanya permasalahan.

"Secara keseluruhan, tambang nggak ada masalah," tuturnya.

Baca Juga: Komisi VII DPR Desak Evaluasi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat

Namun demikian, Tri belum dapat memberikan kepastian terkait waktu pengumuman hasil evaluasi resmi dari perusahaan yang merupakan anak usaha PT Antam Tbk tersebut.

Evaluasi ini sangat ditunggu-tunggu oleh PT GAG Nikel karena akan menentukan kelanjutan operasional tambang mereka.

Menurut pantauan ANTARA di lokasi, Sabtu, aktivitas tambang milik PT GAG Nikel di Pulau Gag memang sedang dihentikan sementara.

Berdasarkan informasi dari lapangan, penghentian ini mulai diberlakukan setelah Menteri ESDM mengeluarkan perintah dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian ESDM di Jakarta pada Kamis, 5 Juni 2025.

Sebelumnya, Menteri Bahlil telah memutuskan untuk menghentikan sementara operasi tambang GAG Nikel di Pulau Gag sebagai bentuk respons atas pengaduan warga.

Ia menyampaikan bahwa tim inspeksi dari Kementerian ESDM telah diterjunkan untuk memastikan bahwa seluruh prosedur yang berlaku dipatuhi.

GAG Nikel sendiri mengantongi jenis perizinan berupa kontrak karya yang tercatat di aplikasi Mineral One Data Indonesia (MODI) dengan nomor akta perizinan 430.K/30/DJB/2017 dan memiliki luas wilayah izin usaha pertambangan sebesar 13.136 hektare.

Bahlil juga mengungkapkan bahwa GAG Nikel adalah satu-satunya perusahaan yang saat ini masih beroperasi di kawasan tersebut.

"Izin pertambangan di Raja Ampat itu ada beberapa, mungkin ada lima. Nah, yang beroperasi sekarang itu hanya satu yaitu GAG. GAG Nikel ini yang punya adalah Antam, BUMN," tutur Bahlil.

x|close