Ntvnews.id, Jakarta - Mandiri Sekuritas memprediksi bahwa semua perusahaan telekomunikasi menghadapi risiko penurunan pendapatan dan pertumbuhan laba yang meningkat, karena lemahnya kinerja pada paruh pertama tahun 2025.
Dalam riset terbarunya yang dirilis pada Jumat 13 Juni 2025, seluruh perusahaan telekomunikasi menghadapi tekanan yang cukup besar pada semester I-2025.
"Semua perusahaan telekomunikasi menghadapi risiko penurunan pendapatan dan pertumbuhan laba yang meningkat, karena lemahnya kinerja pada paruh pertama tahun 2025," ucap Analis Mandiri Sekuritas, Henry Tedja dan Danif Nouval Esfndiari dalam risetnya, dikutip Kamis, 19 Juni 2025.
"Oleh karena itu, kami menurunkan peringkat sektor telekomunikasi Indonesia menjadi netral,"sambungnya.
Baca juga: Ekonom: Saham Telkom (TLKM) Prospek untuk Jangka Menengah-Panjang
Kendati demikian, Mandiri Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham TLKM.
Rekomendasi ini didasarkan perubahan struktural pada belanja modal (capex) yang diperkirakan akan menghasilkan arus kas bebas (free cash flow) lebih tinggi dan meningkatkan profil pengembalian ekuitas jangka panjang (ROE).
"Ini akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk memberikan imbal hasil dividen yang berkelanjutan di kisaran menengah hingga tinggi bagi para pemegang saham," ungkapnya.
Dikesempatan yang berbeda, Executive Director Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyebut saham Telkom memiliki prospek yang solid untuk jangka menengah hingga panjang.
"Dengan mempertimbangkan posisi Telkom dalam industri, berbagai indikator fundamental yang dimiliki Telkom saat ini, saya meyakini dalam periode menengah panjang Telkom akan bisa kembali ke harga wajarnya di atas 3.000,” ucap Piter kepada Ntvnews.id.
Baca juga: Analis Sebut Saham PT Telkom Indonesia Berpeluang Lanjutkan Tren Kenaikan
Lebih lanjut, Piter mengingatkan bahwa pergerakan harga saham tidak hanya ditentukan oleh faktor fundamental.
Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan faktor eksternal lain seperti kondisi geopolitik global, sentimen pasar, serta teknikal.
Piter mengungkapkan bahwa Telkom tetap menjadi saham yang menarik.
"Telkom adalah perusahaan bagus. Tren jangka menengah panjangnya harga akan terus meningkat," ungkapnya.
SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom Indonesia, Ahmad Reza, mengatakan transformasi digital dan penguatan operasional menjadi fokus utama perusahaan.
"Telkom terus berfokus pada pengembangan bisnis dan peningkatan kinerja operasional. Kami percaya bahwa strategi transformasi digital dan inisiatif bisnis yang kami jalankan akan membawa dampak positif bagi perusahaan dan stakeholders," ujar Ahmad Reza.
Reza menegaskan bahwa Telkom Indonesia akan terus bekerja keras untuk meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dengan tetap menjaga Good Corporate Governance (GCG).