Rosan Pastikan Ketegangan Iran-Israel Tidak Pengaruhi Investasi Asing di RI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jun 2025, 16:12
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani buka suara mengenai perkembangan investasi Apple di Indonesia. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani buka suara mengenai perkembangan investasi Apple di Indonesia.

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan investasi asing (foreign direct investment/FDI) di Indonesia tetap tinggi, meski ada perang Iran dan Israel.

"Saya melihatnya, karena dilihat dari appetite, maupun para investor kita tetap sama, tetap tinggi. Karena kalau kita lihat nature dari para investor kita, terutama yang FDI terkonsentrasi lebih banyak di negara Asia," ucap Rosan, Selasa 24 Juni 2025.

Rosan menjelaskan bahwa investasi asing yang masuk ke Indonesia rata-rata berasal dari Singapura, Hong Kong, China, Malaysia, Jepang dan Korea. 

Menurutnya saat ini negara-negara tersebut tetap menyampaikan komitmen kuat.

"Jadi komitmennya tetap sama, tetap tinggi," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Investasi Fiktif PT Taspen, KPK Sita 2 Mobil hingga Catatan Keuangan dari Kantor PT IIM

Untuk itu, Rosan menegaskan eskalasi yang terjadi di Timur Tengah belum memberikan dampak signifikan ke Indonesia.

"Kita lihat sampai dengan enam bulan ini sangat-sangat baik. Sangat-sangat positif. Buat kami kelihatannya tidak ada pengaruh yang besar, semua oke, berjalan dengan baik," ujarnya.

Di platform X, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan mengenai gencatan senjata antara Iran dengan Israel.

Jika rezim Israel menghentikan agresi ilegal terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Tehran, kata Araghchi, pihaknya tak berniat melanjutkan tanggapan.

Baru-baru ini, Iran juga meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar. 

Jumlah rudal yang ditembakkan dalam serangan adalah sama dengan jumlah yang digunakan AS.

Baca juga: Danantara dan Russia Bakal Rilis Platform Investasi Senilai Rp37,64 Triliun

"Jumlah bom yang digunakan AS saat menyerang fasilitas nuklir kita" menurut Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IGRC), yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menyebutnya sebagai pesan langsung kepada Washington dan sekutunya. (Sumber:Antara)

x|close