Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Utama Arsari Group, Hashim Djodjohadikusumo, didampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, serta Bupati Aceh Barat Tarmizi, meresmikan operasional pabrik karet remah milik PT Potensi Bumi Sakti yang berlokasi di Desa Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Aceh Barat.
“Saya berbahagia hari ini, karena bisa meresmikan pabrik karet di Aceh Barat, tentunya pabrik ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Hashim Djodjohadikusumo, pada Selasa, 8 Juli 2025 di Aceh Barat.
Hashim mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik karet ini sebenarnya telah dimulai sejak 2013, namun baru rampung dan siap beroperasi pada tahun 2025.
Untuk tahap awal, pabrik pengolahan karet remah ini akan menyerap sekitar 200 tenaga kerja. Ke depannya, kapasitas tenaga kerja ditargetkan meningkat menjadi dua shift operasional, yang bisa menampung antara 400 hingga 600 karyawan.
Pabrik ini dilengkapi dengan mesin berkapasitas tinggi yang mampu mengolah hingga 10 ton karet basah per jam, atau setara dengan lima ton karet kering setiap harinya.
Secara keseluruhan, fasilitas ini memiliki kemampuan produksi hingga 100 ton karet kering per hari, atau sekitar 30.000 ton per tahun, dengan biaya operasional harian yang mencapai Rp4 miliar.
Hashim menambahkan, proses pembangunan pabrik ini memakan waktu hampir 12 tahun hingga akhirnya rampung dan siap beroperasi.
“Ini mungkin pabrik paling lama pembangunannya di Indonesia,” ucap Hashimyang disambut tawa hadirin.
Hashim mengungkapkan bahwa proses pembangunan pabrik ini berjalan lambat karena dirinya selama ini berada di barisan oposisi, yang membuatnya kesulitan memperoleh akses pendanaan, termasuk dari Bank Aceh.
Baca juga: VIDEO: Kebakaran Pabrik Karet di Padang
Meski demikian, kini ia menyatakan optimismenya bahwa dukungan perbankan nasional dapat diraih, demi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik ke depannya.
Dalam sambutannya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan bahwa kehadiran pabrik pengolahan karet remah PT Potensi Bumi Sakti di Desa Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, menjadi angin segar bagi perekonomian daerah karena membuka lapangan pekerjaan baru.
“Insya Allah saya yakin dan percaya akan datang lagi pabrik kecil-kecil lainnya di Aceh ke depan,” ucap Muzakir.
Gubernur Muzakir Manaf juga mengakui bahwa keberadaan pabrik karet di Aceh Barat diyakini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat Aceh secara keseluruhan.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat Tarmizi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Direktur Utama Arsari Group, Hashim Djodjohadikusumo, atas kontribusinya membangun pabrik karet remah di wilayah tersebut.
“Kehadiran pabrik karet ini untuk membantu pemerintah daerah membuka lapangan kerja,” tambahnya.
Bupati Aceh Barat Tarmizi memaparkan bahwa saat ini sekitar 17,6 persen penduduk dari total 209 ribu jiwa di wilayahnya masih tergolong sebagai pengangguran terbuka, dengan jumlahnya yang mencapai 5.300 orang.
Ia juga mengungkapkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap pembukaan lapangan kerja di PT Potensi Bumi Sakti, terlihat dari jumlah pelamar yang mencapai 4.000 orang, padahal kuota awal hanya tersedia untuk 120 tenaga kerja.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menaruh harapan besar pada kehadiran industri karet ini sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus solusi untuk menekan angka pengangguran.
Bupati Tarmizi juga berharap ke depan, hasil produksi pabrik karet tersebut dapat diekspor langsung melalui pelabuhan yang ada di Aceh Barat, sehingga memberikan nilai tambah bagi daerah tersebut.
(Sumber: Antara)