IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah Rp16.222 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jul 2025, 09:55
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
IHSG (Antara) IHSG (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi 14 Juli 2025 bergerak menguat seiring dengan pelaku pasar merespons positif sentimen dari dalam negeri.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 83,09 poin atau 1,18 persen ke posisi 7.130,53.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,22 poin atau 0,28 persen ke posisi 788,32.

"IHSG diproyeksikan kembali menguat pada awal pekan ini merespon sentimen global dan dalam negeri," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Baca juga: Rano Karno Bakal Potong Tunjangan Kerja ASN DKI yang Telat Ngantor karena Antar Anak ke Sekolah

Dari dalam negeri, parade initial public offering (IPO) pada pekan lalu masih berlanjut sampai Senin, yang mana beberapa saham IPO berlanjut mencatatkan auto reject atas (ARA).

Di sisi lain, pelaku pasar bersikap wait and see terhadap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 15-16 Juli 2025, yang akan menentukan kebijakan suku bunga acuannya.

Pelaku pasar memiliki dua pandangan, ada yang memproyeksikan BI akan menahan tingkat suku bunganya, namun, terdapat yang memproyeksikan BI akan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen.

Dari mancanegara, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor sebesar 35 persen untuk produk dari Kanada, seraya memperingatkan tarif serupa berpotensi diberlakukan ke negara mitra dagang lainnya.

Selain itu, Trump mengumumkan akan memberlakukan tarif impor sebesar 30 persen terhadap Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus 2025, seiring kedua pihak tersebut gagal mencapai kesepakatan dagang dengan AS.

Di sisi lain, Ketua The Fed Jerome Powell dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mundur dari jabatannya. Informasi ini disampaikan langsung oleh Direktur Federal Housing Finance Agency (FHFA) Bill Pulte melalui keterangan resminya pada Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: Indonesia Siap Perkuat Kemitraan Strategis dengan Uni Eropa di Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan

Namun demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Powell maupun pejabat The Fed lainnya mengenai kabar tersebut. Situasi ini memicu spekulasi di kalangan pasar keuangan terkait kemungkinan adanya ketegangan internal di tubuh bank sentral AS, terlebih di tengah tekanan politik dari Trump.

Dari data ekonomi, AS akan merilis data inflasi indeks harga konsumen (IHK) periode Juni 2025 pada Rabu (16/7/2025). Setelah berbulan-bulan mengalami inflasi yang sangat rendah, AS kemungkinan mengalami pertumbuhan harga yang sedikit lebih cepat pada Juni 2025 seiring perusahaan mulai meneruskan biaya barang impor yang lebih tinggi terkait tarif.

Pada perdagangan Jumat (11/7/2025) akhir pekan kemarin, bursa saham Eropa mayoritas ditutup melemah, diantaranya Euro Stoxx 50 melemah 1,01 persen, indeks FTSE 100 Inggris turun 0,38 persen, indeks DAX Jerman turun 0,82 persen, serta indeks CAC Prancis melemah 0,92 persen.

Seiring dengan itu, bursa saham AS di Wall Street juga ditutup mayoritas melemah pada perdagangan Jumat (11/7/2025), di antaranya indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,63 persen, indeks S&P 500 turun 0,33 persen, indeks Nasdaq turun 0,22 persen.

Baca juga: Marc Marquez Selebrasi Pacu Jalur saat Juara MotoGp Jerman 2025

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 140,18 poin atau 0,37 persen ke 39.427,50, indeks Shanghai menguat 16,70 poin atau 0,48 persen ke 3.526,76, indeks Hang Seng naik 137,06 poin atau 0,59 persen ke 24.167,00, indeks Straits Times naik 16,11 poin atau 0,39 persen ke 4.130,00.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi (14/7) di Jakarta melemah sebesar 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.222 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.218 per dolar AS.

x|close