Ntvnews.id, Jakarta - Islandia dikenal sebagai salah satu negara dengan keindahan alam yang memukau sekaligus unik. Selain panorama yang menawan, negara di kawasan Atlantik Utara ini juga istimewa karena sama sekali tidak memiliki populasi nyamuk.
Padahal, negara-negara tetangganya seperti Greenland, Skotlandia, dan Denmark dipenuhi serangga pengisap darah tersebut. Lalu, mengapa nyamuk tidak bisa hidup di Islandia? Menurut World Atlas, ada beberapa alasan utama:
1. Minim genangan air permanen
Nyamuk membutuhkan air yang tenang dan bertahan lama untuk berkembang biak. Telurnya akan menetas menjadi larva, lalu menjadi pupa sebelum berubah menjadi nyamuk dewasa. Namun, di Islandia, genangan air jarang bertahan cukup lama untuk mendukung siklus hidup tersebut.
Baca Juga: Warga Jakarta Siap-siap, Rumah Ada Jentik Nyamuk Kena Denda Rp50 Juta
2. Suhu ekstrem
Musim dingin Islandia bisa mencapai -38°C. Negara ini mengalami tiga kali periode membeku dan mencair setiap tahun, kondisi yang membuat nyamuk mustahil berkembang biak. Telur-telur yang mungkin ada pun tidak sempat menetas sebelum suhu kembali membeku.
3. Ekosistem yang tidak ramah
Faktor lain adalah komposisi kimia tanah, air, dan ekosistem Islandia yang secara keseluruhan tidak mendukung keberlangsungan hidup nyamuk. Meski serangga itu bisa saja terbawa angin atau pesawat ke Islandia, mereka tetap tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan keras tersebut.
Saat ini, satu-satunya nyamuk yang ada di Islandia hanyalah spesimen awetan di Institut Sejarah Alam Islandia, yang ditangkap pada 1980-an oleh ahli biologi Universitas Islandia, Gilsi Mar Gislason.
Namun, kondisi bebas nyamuk ini bisa berubah. Para ahli memperingatkan bahwa pemanasan global berpotensi membuat suhu Islandia semakin hangat, sehingga memberi kesempatan bagi nyamuk untuk berkembang biak di masa depan.