IHSG Dibuka Menguat ke 7.902, Rupiah Melemah Rp16.339 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Agu 2025, 10:09
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi grafik pasar uang dan pasar saham dunia pasca pengumuman tarif kombinasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ilustrasi grafik pasar uang dan pasar saham dunia pasca pengumuman tarif kombinasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Antara)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 22 Agustus 2025 bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap pertemuan simposium Jackson Hole, di Amerika Serikat (AS) hari ini.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 12,20 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.902,92.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,60 poin atau 0,07 persen ke posisi 829,58.

"IHSG diperkirakan sideways (mendatar) cenderung melemah dengan pergerakan pada rentang 7.800-7.930,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya.

Baca juga: UOB Kerjasama dengan Ruangguru untuk Membekali 90.000 pelajar Indonesia dengan keterampilan digital melalui program UOB My Digital Space

Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan pertemuan simposium Jackson Hole, di AS pada Jumat ini, salah satunya menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell untuk mencari indikasi arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya.

Menurut CME’s FedWatch tool, peluang penurunan suku bunga The Fed pada September 2025 mendekati 74 persen, atau menurun dari sebelumnya di atas 80 persen.

Dari kawasan Eropa, dalam kesepakatan bulan lalu, Uni Eropa menyatakan akan membeli energi AS senilai 750 miliar dolar AS dan berinvestasi minimal 600 miliar dolar AS di AS, sebagai gantinya, tarif impor untuk Uni Eropa diturunkan menjadi 15 persen dari 30 persen.

Adapun, rincian dari produk-produk apa saja yang dikenakan tarif baru diungkapkan pada Kamis (21/08), seperti produk farmasi yang diekspor dari Uni Eropa ke AS akan dikenakan tarif maksimum 15 persen.

Dari dalam negeri, defisit neraca transaksi berjalan Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 3 miliar dolar AS, dari sebelumnya defisit 228 juta dolar AS pada kuartal I-2025, namun relatif sama dibandingkan kuartal IV-2024.

Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 22 Agustus 2025: Galeri24, Antam dan UBS Kompak Naik

Data itu menandai defisit neraca transaksi berjalan selama sembilan kuartal berturut-turut dan merupakan defisit terbesar sejak kuartal II-2024, setara dengan 0,8 persen PDB. Bank Indonesia (BI) menargetkan defisit transaksi berjalan sekitar 0,5-1,3 persen PDB pada 2025.

Di sisi lain, pelaku pasar akan mencermati data jumlah uang beredar M2 di Indonesia bulan Juli 2025, yang diperkirakan meningkat 6,7 persen year on year (yoy), atau lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Juni 2025 yang sebesar 6,5 persen (yoy).

Pada perdagangan Kamis (21/08), bursa saham Eropa ditutup variatif, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,17 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,23 persen, indeks DAX Jerman naik 0,07 persen, serta indeks CAC Prancis melemah 0,44 persen.

Bursa saham AS di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (21/08), diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 152,81 poin atau 0,34 persen menjadi 44.785,31, indeks S&P 500 turun 25,61 poin atau 0,40 persen menjadi 6.370,17, dan Nasdaq Composite melemah 75,54 poin atau 0,34 persen menjadi 21.100,86.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 69,83 poin atau 0,16 persen ke 42.680,00, indeks Shanghai menguat 5,27 poin atau 0,16 persen ke 3.776,30, indeks Hang Seng menguat 41,39 poin atau 0,16 persen ke 25.153,55, dan indeks Strait Times melemah 16,10 poin atau 0,39 persen ke 4.246,00.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat (22/8) melemah sebesar 51 poin atau 0,31 persen menjadi Rp16.339 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.288 per dolar AS.

x|close