Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjalin kerja sama dalam rangka mendorong percepatan digitalisasi Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Kerja sama ini menitikberatkan pada penguatan Sistem Informasi Koperasi Desa (Si Kopdes), yang dirancang sebagai platform utama digitalisasi koperasi di tingkat desa. Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa kemitraan ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan microsite “Si Kopdes” sebagai pusat layanan digital bagi koperasi di seluruh Indonesia.
“Kami berkolaborasi untuk mewujudkan digitalisasi koperasi di Indonesia, terutama memperkuat ekosistem digital dalam pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih,” ucap Budi Arie dikutip dari keterangan pers kementerian di Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2025.
Budi menjelaskan bahwa terdapat lima isu strategis yang akan menjadi fokus utama dalam kolaborasi ini, yakni: pembangunan konektivitas jaringan, penyediaan pusat data (data center), pengembangan platform aplikasi, pengelolaan komunikasi publik dalam implementasi Kopdes/Kel Merah Putih, serta pelatihan literasi digital dan pengembangan talenta digital sumber daya manusia.
Ia menambahkan bahwa berbagai informasi mengenai pelatihan tersebut nantinya akan tersedia melalui microsite “Si Kopdes” agar masyarakat koperasi dapat mengakses sosialisasi dan melakukan pembaruan data secara mandiri.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail, menegaskan komitmen lembaganya dalam menyediakan infrastruktur digital guna mendukung keberhasilan program ini.
Komdigi sendiri memfokuskan upayanya pada pembangunan infrastruktur di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) yang belum mendapatkan layanan komersial secara memadai.
“Kami ada program untuk daerah 3T yang memang tidak terlayani secara komersial, itu wilayahnya Komdigi,” kata Ismail.
Ia menjelaskan bahwa Komdigi akan memastikan ketersediaan konektivitas, khususnya dari sisi bandwidth, agar dapat menjangkau daerah-daerah yang masih minim akses.
Selain itu, Ismail juga menyampaikan bahwa pihaknya akan memaksimalkan pemanfaatan koneksi satelit di 27.800 titik akses internet di seluruh Indonesia, guna memperluas jangkauan layanan ke wilayah-wilayah terpencil.
(Sumber: Antara)