Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan terbuka terhadap peluang kerja sama dengan China dalam pembangunan proyek infrastruktur Giant Sea Wall di kawasan Pantura.
Pernyataan itu ia sampaikan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 4 September 2025, sebagai tindak lanjut dari pertemuan bilateral Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing sehari sebelumnya.
Baca Juga: Harta Kekayaan Nadiem Makarim Menyusut dari Rp4,8 Triliun Jadi Rp600 Miliar
"Saya ingin dengar juga apa yang yang menjadi pembicaraan Pak Presiden Prabowo di China dengan Presiden Xi Jinping, termasuk apakah ada kaitan langsung berkait dengan sejumlah proyek infrastruktur," kata AHY.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (NTVnews.id/Deffy Setiawan)
Ia mengatakan bahwa pemerintah tengah mengawal sejumlah proyek strategis nasional berskala besar, termasuk pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan perluasan trayek kereta cepat.
Ia menilai proyek tersebut membutuhkan dukungan investasi asing agar bisa terealisasi optimal.
"Karena sekali lagi, kami membutuhkan investasi untuk membantu membiayai pembangunan infrastruktur, terutama infrastruktur yang berskala besar," katanya.
Menurut AHY, pemerintah telah membentuk badan otorita khusus untuk menangani proyek perlindungan kawasan Pantura Jawa tersebut.
Kolaborasi dengan mitra internasional, termasuk China, dinilai dapat mempercepat perencanaan, pendanaan, hingga eksekusi lapangan.
“Yang paling penting adalah nanti bisa dieksekusi dengan baik,” katanya.