Pemerintah Serap Rp28 Triliun dari Lelang 9 Seri Surat Utang Negara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 13:49
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pembelian Surat Berharga Negara (SBN) Sekunder di aplikasi Livin’ by Mandiri. ANTARA/HO-Bank Mandiri Ilustrasi - Pembelian Surat Berharga Negara (SBN) Sekunder di aplikasi Livin’ by Mandiri. ANTARA/HO-Bank Mandiri (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp28 triliun dari hasil lelang sembilan seri Surat Utang Negara (SUN) yang dilaksanakan pada 21 Oktober 2025. Berdasarkan keterangan resmi dari Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu 22 Oktober 2025, total penawaran yang masuk mencapai Rp117,5 triliun, lebih rendah dibandingkan hasil lelang sebelumnya pada 7 Oktober 2025 yang mencatatkan Rp126,16 triliun.

Serapan terbesar berasal dari seri SPN12261008 (pembukaan kembali) dengan jumlah dana yang dimenangkan sebesar Rp5 triliun dari total penawaran masuk Rp9,36 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada seri ini tercatat 4,65000 persen dengan tanggal jatuh tempo 8 Oktober 2026.

Kemudian, seri FR0108 (pembukaan kembali) mencatatkan serapan sebesar Rp4,9 triliun dari penawaran masuk Rp23,62 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,89608 persen dan jatuh tempo 15 April 2036. Sementara itu, seri FR0106 (pembukaan kembali) berhasil diserap sebesar Rp4,5 triliun, meski mencatatkan penawaran masuk tertinggi yaitu Rp32,68 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,33622 persen dan jatuh tempo 15 Agustus 2040.

Dari seri FR0107 (pembukaan kembali), pemerintah menyerap dana Rp3,55 triliun dari penawaran masuk Rp8,89 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang seri ini mencapai 6,45534 persen dengan jatuh tempo 15 Agustus 2045. Jumlah serapan yang sama juga diperoleh dari seri FR0109 (pembukaan kembali), yakni sebesar Rp3,55 triliun, namun dengan penawaran masuk lebih tinggi yaitu Rp24,54 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan mencapai 5,28994 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2031.

Baca Juga: Hadir di G20 Brasil, Sri Mulyani Usul Pengalihan Utang Negara Miskin ke Program Kesehatan

Selain itu, dari seri FR0102 (pembukaan kembali), pemerintah menyerap dana Rp2,6 triliun dari total penawaran masuk Rp8,26 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini adalah 6,70723 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2054. Adapun seri SPN01251122 yang merupakan penerbitan baru dimenangkan sebesar Rp2 triliun, atau hampir diserap penuh dari penawaran masuk Rp2,07 triliun. Seri ini memberikan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,63442 persen dengan jatuh tempo 22 November 2025.

Sementara itu, seri FR0105 (pembukaan kembali) diserap sebesar Rp1,9 triliun dari penawaran masuk Rp7,42 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,73000 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2064. Pemerintah juga memutuskan tidak menyerap dana dari seri SPN03260121 (penerbitan baru), meskipun menerima penawaran masuk sebesar Rp650 miliar.

(Sumber: Antara)

x|close