"Itu buktinya bahwa memang orang airlines itu penumpang take it or leave it," tambahnya.
Namun sekarang ini, kata Irfan, Garuda membangun komitmen terhadap penumpang untuk memberikan pelayanan terbaik.
"Saya selalu tekankan ke teman-teman ketika kita jual tiket. Terus kasih schedule. Itu sebenarnya janji. Misalkan untuk penerbangan ke Surabaya jam 12, itu janji itu komitmen. Ketika anda wanprestasi anda mesti jelasin," ucapnya.
"Saya ngomong begini. Bayangkan ada satu penumpang yang harus ke Surabaya karena ibunya di ICU. Terus pesawat rusak atau delay terus lalu pihak maskapai take it easy (menganggap remeh). Dia akhirnya tebang 2 jam kemudian. Sampailah di rumah sakit. Belum masuk ke ICU adiknya keluar, mama sudah pulang. Saya tanya menurut anda salah siapa? Ya, salah Garuda," pungkasnya.