“Sampai saat ini kita enggak tahu penyebabnya sehingga enggak bisa menyarankan apa yang harus dihindari atau ditambahkan. Jadi, murni kelainan bawaan pada saat proses pembentukan janin, yang penting bisa ditangani,” jelasnya.
Guna mencegah keparahan kista pada saat bayi lahir, Kshetra mengatakan bahwa kista duktus koledokus dapat dideteksi dini dengan melakukan pemeriksaan USG fotomaternal yang lebih detail agar dokter bisa menemukan kista pada perut bayi.
Menurutnya, pemeriksaan USG untuk mendeteksi kista bisa dilakukan saat kehamilan memasuki trimester ketiga.
Setelah bayi lahir, Kshetra menyebutkan bahwa kista duktus koledokus dapat ditangani dengan melakukan operasi kecil laparoskopi untuk mengangkat kista.
Ia menyarankan agar operasi dilakukan saat kista masih kecil guna mencegah komplikasi di kemudian hari.
“Operasi pada saat kista kecil dan pasien lebih sehat jauh lebih mudah, operasi bisa laparoskopi, dengan sayatan kecil itu bisa kita angkat,” katanya.
“Kalau dibiarkan lama, kista bisa membesar dan operasi jauh lebih susah karena sudah nempel dan enggak bisa diangkat bersih,” lanjutnya.