Ntvnews.id, Jakarta - Tahun Baru Imlek adalah perayaan yang penuh makna, tradisi, dan harapan untuk keberuntungan di tahun yang baru. Salah satu tradisi yang hampir selalu dilakukan oleh masyarakat Tionghoa adalah mengenakan baju baru. Namun, mengapa tradisi ini begitu penting dan apa makna di baliknya? Mari kita kupas tuntas alasan di balik anjuran memakai baju baru saat perayaan Imlek.
Memakai baju baru saat Imlek melambangkan permulaan yang segar dan bersih. Dalam filosofi Tionghoa, awal tahun baru adalah momen untuk meninggalkan masa lalu yang penuh kesulitan dan membuka lembaran baru yang penuh harapan. Baju baru menjadi simbol kesiapan menyambut keberuntungan dan kebahagiaan.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Sincia dan Imlek
Menurut kepercayaan tradisional, mengenakan baju baru yang bersih dan rapi dapat menarik energi positif. Warna-warna cerah seperti merah, emas, dan kuning sering dipilih karena dianggap membawa keberuntungan, kegembiraan, dan kemakmuran. Hindari warna hitam atau putih karena diasosiasikan dengan suasana duka.
Imlek juga menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga besar dan menghormati leluhur. Dengan mengenakan baju baru, masyarakat Tionghoa menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap tradisi serta orang-orang yang telah lebih dulu mendahului.
Membeli baju baru saat Imlek juga melambangkan bahwa seseorang memiliki rezeki dan kemakmuran yang cukup. Hal ini mencerminkan rasa syukur atas keberkahan yang telah diterima sepanjang tahun sebelumnya sekaligus harapan agar rezeki terus mengalir di tahun yang baru.
Perayaan Imlek adalah momen kebahagiaan bersama keluarga dan orang-orang terkasih. Memakai baju baru memberikan perasaan segar, percaya diri, dan penuh semangat untuk memulai tahun baru dengan energi positif. Tradisi ini juga dapat menyatukan keluarga dalam suasana penuh keceriaan.