Ntvnews.id, Jakarta - Tahun Baru Imlek adalah salah satu momen paling penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Lebih dari sekadar perayaan tahun baru berdasarkan kalender lunar, Imlek memiliki makna mendalam yang mencerminkan budaya, nilai-nilai keluarga, dan harapan akan keberuntungan. Apa saja makna di balik perayaan Imlek? Simak ulasan lengkap berikut ini!
Imlek adalah momen untuk meninggalkan kesulitan di tahun sebelumnya dan menyambut tahun baru dengan harapan, doa, dan semangat baru. Dalam tradisi Tionghoa, Imlek dipercaya membawa keberuntungan jika dirayakan dengan penuh suka cita, rasa syukur, dan persiapan yang baik. Itulah mengapa masyarakat Tionghoa menghias rumah dengan ornamen merah, memasang lampion, dan memberikan angpao kepada keluarga serta kerabat.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Sincia dan Imlek
Salah satu inti dari perayaan Imlek adalah kebersamaan keluarga. Imlek menjadi kesempatan untuk pulang ke kampung halaman, berkumpul, dan menikmati hidangan khas bersama. Tradisi ini dikenal dengan istilah "reunion dinner" yang biasanya dilakukan pada malam sebelum Tahun Baru. Kebersamaan ini melambangkan keharmonisan, cinta kasih, dan penghormatan terhadap orang tua serta leluhur.
Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek juga menjadi waktu untuk menghormati leluhur. Ritual sembahyang dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih atas berkah yang diberikan leluhur dan doa agar keluarga senantiasa diberkati di tahun yang akan datang. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai luhur dalam budaya Tionghoa, yaitu bakti kepada orang tua dan leluhur.
Imlek juga melambangkan pembaruan dan awal yang bersih. Sebelum Tahun Baru, masyarakat Tionghoa akan membersihkan rumah sebagai simbol membersihkan nasib buruk dan mengundang keberuntungan. Selain itu, mereka juga akan mengenakan pakaian baru sebagai tanda memulai lembaran baru yang penuh harapan.
Perayaan Imlek adalah cara masyarakat Tionghoa melestarikan budaya dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Mulai dari makanan khas, dekorasi, hingga prosesi sembahyang, semuanya sarat dengan simbolisme yang mengajarkan nilai-nilai kebahagiaan, keharmonisan, dan keseimbangan hidup.