Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Ekshumasi jenazah Afif Maulana (13), remaja yang diduga tewas dianiaya polisi, telah dilakukan pada Kamis (8/8/2024) pagi. Ekshumasi dilakukan guna memastikan penyebab kematian Afif, apakah benar dianiaya polisi, atau karena terjatuh dari jembatan saat anak tersebut melarikan diri dari patroli kepolisian yang hendak mengamankan para pelaku tawuran.
Ekshumasi dilaksanakan sejak pukul 08.00 WIB oleh Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI).
Kapolda Sumatra Barat Irjen Suharyono menyaksikan langsung ekshumasi bersama keluarga Afif, LBH Padang, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kompolnas, dan Komnas HAM.
"Alhamdulillah, untuk tahap pertama ekshumasi hari ini berjalan lancar sesuai dengan rencana," ujar Suharyono, Kamis (8/8/2024).
Kapolda menegaskan, dalam pelaksanaan ekshumasi ini tak ada dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Sumbar yang terlibat. Juga tak ada dokter dari kepolisian lainnya.
"Kita serahkan rada pada alihnya, karena semua yang menangani adalah dokter-dokter yang sudah profesional. Kami tekankan lagi bahwa pelaksanaan ekshumasi ini bukan dari dokter Polri," papar Kapolda.
Suharyono memastikan, pihaknya akan mengikuti semua proses yang ada. Bahkan, ia mengeklaim, sejak penanganan kasus ini, baik dari Polres Padang hingga Polda Sumatra Barat, dipastikan selalu berjalan profesional.