Ntvnews.id, Jakarta - Puluhan rumah suku Arab Badui yang berada di Gurun Negev hancur lebur gegara ulah Israel. Perumahan tersebut sudah menjadi sasaran serangan Israel pada Kamis, 9 Mei 2024. Akibatnya, ratusan warga Badui harus kehilangan tempat tinggal mereka di Gurun Negev.
Berdasarkan laporan yang dilansir dari laman Middle East Monitor, militer Israel menghancurkan kurang lebih 50 buah rumah Arab Badui yang berada di Desa Wadi Al-Khalil. Mereka saat ini tinggal di puing-puing reruntuhan rumah karena dihancurkan Zionis.
Dengan memakai buldoser lapis baja, tentara yang dipimpin oleh Presiden Netanyahu tersebut secara sengaja meratakanan bangunan milik suku Badui. Hal ini juga diungkap oleh salah seorang warga Badui yang bernama Suleiman Abu Asa.
Agresi Israel di Jalur Gaza terus memakan korban warga sipil Palestina.
Berdasarkan penuturan Suleiman, tindakan biadab tentara Israel tersebut membuat lebih dari 500 warga Badui harus kehilangan tempat tinggal mereka. Bukan hanya wanita dan anak-anak, saat ini ratusan warga Badui harus menghadapi kenyataan tinggal di kolong langit tanpa atap.
"Ada lebih dari 500 orang di sini. (Sekarang) anak-anak dan perempuan tidak punya tempat lain untuk pergi. Mereka menghancurkan rumah kami, meninggalkan kami terdampar di luar," ujar Suleiman dalam kesempatan tersebut.
Selain mengerahkan pasukan militer ke Gurun Negev, Polisi Israel juga tercatat berada di kawasan tersebut. Mereka ditugaskan untuk memantau proses penghancuran rumah-rumah warga Badui.