Ntvnews.id, Jakarta - Istilah "Raja Jawa" menjadi topik hangat dalam dua hari terakhir. Frasa ini mencuat setelah Bahlil Lahadalia menyebutkannya dalam pidato pertamanya setelah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar melalui aklamasai.
Bahlil Lahadalia resmi diangkat sebagai Ketua Umum Partai Golkar setelah hasil Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar yang digelar di JCC, Senayan. Dia menggantikan Airlangga Hartarto yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi tersebut.
Usai terpilih menjadi pemimpin baru Golkar, Bahlil menyampaikan pidato perdananya. Salah satu hal yang menarik perhatian dalam pidatonya adalah saat ia menyebut sosok 'Raja Jawa.'
Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Golkar Periode 2024-2029 (Foto: Youtube Golkar Indonesia)
"Jadi kita harus lebih paten lagi, soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu saja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu," ujar Bahlil, Rabu, 21 Agustus 2024.
Namun, siapa sebenarnya sosok yang disebut sebagai Raja Jawa oleh Bahlil Lahadalia?
Bahlil menyebutkan Raja Jawa tanpa memberikan detail lebih lanjut tentang siapa yang dimaksud. Di sisi lain, ia memperingatkan kadernya untuk tidak bermain-main dalam situasi apa pun dengan Raja Jawa tersebut karena bisa membuat celaka.
Menanggapi pernyataan itu, politikus senior Partai Golkar Idrus Marham menyatakan bahwa ucapan Bahlil mengenai Raja Jawa hanya sekadar lelucon politik.