Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku ikut memantau aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Pilkada di depan Gedung DPR, yang digelar mahasiswa, pelajar dan elemen masyarakat lainnya beberapa waktu lalu. Megawati bahkan memerintahkan anak buahnya untuk memberikan pendampingan hukum bagi pendemo yang tertangkap polisi.
"Terus kemarin itu, saya kan terus ngikuti ya. Jangan adik-adik pikir ibu nggak ngikutin loh," ujar Megawati dalam pidatonya, usai menyerahkan surat rekomendasi dukungan ke calon kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024).
"Terus enak aja, ditangkap sampai 300-an," imbuhnya.
Megawati memerintahkan jajarannya di bidang hukum, untuk mengadvokasi para pendemo yang tertangkap. Megawati lantas menyindir pihak yang baru belakangan melakukan hal serupa.
"Itu saya suruh dia ngeliatin duluan, bener toh, eh udah gitu yang lainnya juga terus dateng juga. Gitu, waduh saya pikir 'enak aja, duluan kita lah daripada mereka'," tutur Megawati.
Diketahui, PDIP disebut mengirimkan kuasa hukum dari PDIP yang dipimpin Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy guna mendampingi para pendemo yang tertangkap di Polda Metro Jaya. Selain PDIP, datang pula dari rombongan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yakni Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) guna melakukan pendampingan.
Di samping itu, ada juga Wakil Ketua DPR RI yang juga kader Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad yang mendatangi Polda Metro Jaya keesokan harinya. Dasco meminta pendemo dibebaskan dan siap menjadi penjamin kebebasan mereka.