Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Seoul - Semakin banyak warga Korea Selatan, termasuk anak-anak di bawah umur, menjadi korban kejahatan seks yang melibatkan teknologi deepfake, yaitu jenis kecerdasan buatan (AI) yang dapat membuat foto, audio, dan video palsu yang tampak sangat meyakinkan.
Hal ini terungkap setelah sejumlah ruang obrolan di Telegram yang diduga memproduksi dan menyebarkan materi pornografi deepfake menjadi viral, memicu rasa takut dan kemarahan di Korea Selatan.
Dilansir dari Yonhap, Kamis, 29 Agustus 204, banyak korban dari ruang obrolan tersebut adalah remaja, termasuk siswa SMP, SMA, mahasiswa, guru, dan anggota militer.
Baca Juga: Pramono Anung Soal Tweet Seksis dan Cabul: Itu Bercanda, Saya Tidak Menyesal
Salah satu ruang obrolan yang berisi konten pornografi deepfake memiliki lebih dari 133 ribu anggota dan dinamai berdasarkan lebih dari 100 universitas di Korea Selatan.
Salah satu chat room viral baru-baru ini terkait dengan kasus di mana mahasiswa dan lulusan Universitas Inha, Incheon menjadi korban deepfake pornografi. Polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kasus ini.
Kim Bong-sik, kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, mengungkapkan keprihatinan atas fakta bahwa video deepfake tidak hanya dibuat untuk siswa tetapi juga untuk guru, dan menyebar di kalangan pemuda yang akrab dengan teknologi.